Mayat di Kontainer Berangkat dari Belgia, Pusat Transit Imigran Gelap

25 Oktober 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontainer tempat ditemukannya 39 jasad warga China, di Inggris. Foto: Rauters
zoom-in-whitePerbesar
Kontainer tempat ditemukannya 39 jasad warga China, di Inggris. Foto: Rauters
ADVERTISEMENT
Inggris digegerkan dengan penemuan 39 mayat di dalam truk kontainer. Truk pembawa jenazah tersebut berangkat dari Belgia.
ADVERTISEMENT
Belgia sejak lama dikenal sebagai hub bagi penyelundupan manusia dan imigran gelap yang ingin menuju Inggris. Kedekatan wilayah menjadi alasan kenapa Belgia dijadikan tempat singgah.
Dikutip dari AFP, jarak antara pantai Belgia dan pantai Inggris hanya sekitar 100 kilometer. Jarak tersebut paling dekat dibanding negara-negara Eropa daratan lainnya.
Kontainer tempat ditemukannya 39 jasad warga China, di Inggris. Foto: Rauters
Selama tiga tahun terakhir, ada 800-1000 imigran gelap dari berbagai negara menyeberang dari pelabuhan Zeebrugge, Belgia menuju Inggris.
Membanjirnya imigran gelap yang berangkat dari Belgia, bukan cuma karena kedekatan wilayah dengan Inggris. Penutupan penampungan Calais di Prancis utara membuat lebih dari 8.000 imigran mencari tempat perlindungan baru, termasuk ke Belgia.
"Seperti segitiga, imigran berpindah-pindah dari Paris-Brussels-Calais," sebut pemimpin jaringan perlindungan imigran ilegal Mehdi Kassou seperti dikutip dari AFP, Jumat (25/10).
ADVERTISEMENT
Kasus perdagangan manusia dan penyelundupan imigran gelap melalui Belgia, telah menjadi perkerjaan rumah yang mesti diselesaikan sesegera mungkin di negara tersebut.
Sejumlah bunga di Waterglade Industrial Park di Grays, Essex, setelah 39 mayat ditemukan di dalam sebuah truk di kawasan industri. Foto: Rauters
Pada bulan lalu, Polisi Belgia telah membongkar tindak penyelundupan manusia di Ghent. Aksi kejahatan tersebut dilakukan oleh geng Albania.
Sementara itu, hingga kini penyebab kematian puluhan orang di dalam kontainer masih belum terungkap. Meski demikian, kepolisian Inggris memastikan bahwa 39 orang itu adalah warga China.
Saat ini kepolisian Inggris bekerja sama dengan kepolisian Belgia telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian puluhan orang tersebut.