Megawati Minta Pimpinan DPRD PDIP Tak Mabuk Kuasa dan Lupa Diri

6 Desember 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Sekolah Pimpinan Dewan, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Sekolah Pimpinan Dewan, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan kepada 211 pimpinan DPRD dari PDIP dalam Sekolah Pimpinan Dewan Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota gelombang kedua di Wisma Kinasih, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Megawati mengingatkan para pimpinan dewan agar tidak mabuk dengan kekuasaan. Yakni menggunakan anggaran negara untuk kegiatan yang tak berguna dengan memanfaatkan jabatan. Bahkan, tak sedikit juga yang menjadikan rakyat sebagai alasan untuk perilaku koruptif.
Kader-kadernya diminta untuk terus melatih diri dan mempraktikan prinsip kedisiplinan, kemanusiaan, dekat dengan rakyat, dan 'satu kata dengan perbuatan' dalam berpolitik.
Megawati lalu mengungkapkan memang saat ini PDIP menempatkan kadernya, yakni Joko Widodo, sebagai presiden untuk periode kedua. Dan untuk pertama kalinya juga, PDIP menduduki kursi Ketua DPR yang diisi Puan Maharani.
"Memang benar itu semua. Terus kita jadi lupa diri dan mabuk kuasa?" kata Megawati, Jumat (6/12).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri Sekolah Pimpinan Dewan di Depok, Jawa Barat Foto: Dok. PDIP
Ia lalu mengajak kadernya yang duduk di kursi pimpinan legislatif agar bertanya kepada diri sendiri soal tujuannya berpartai. Menurutnya, berpartai tak sekadar mengorganisasi rakyat karena yang dilihat bukanlah transaksional.
ADVERTISEMENT
Sementara di sisi lain ada aparat penegakan hukum, seperti KPK, yang terus bekerja memberantas korupsi.
"Tolong dengan segala hormat, Anda pasti punya keluarga. Kalau beragama, tolong ingat Anda adalah kepala keluarga. Apa Anda tak mikir ya, kalau mulai ditangkap, muka mulai dicoreng. Ya istrilah, anak lah. Aduh... anaknya pergi bareng temannya, dibilang bapak lu korupsi ya? Mau teriak ke siapa kalau sudah begitu? Kalau sudah terbukti korupsi, tetap saja masuk penjara," jelasnya.
Presiden ke-5 RI itu juga mengingatkan kader PDIP harus ingat bahwa pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan. Namun, bukan menggunakan pengetahuan untuk korupsi.
"Pengetahuan itu ada dua. Pengetahuan bisa digunakan untuk kebaikan, bisa juga digunakan untuk kejahatan," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
"Kalian itu penentu politik dan budgeting. Maka kalian harus mengontrol diri. Kunci utamanya adalah di pengendalian diri dan hati," imbuhnya.
Megawati lalu menceritakan pengalamannya sendiri saat pernah menjadi anggota DPR untuk 3 periode saat Orde Baru masih berkuasa. Ia selalu turun ke masyarakat langsung, untuk membuktikan bahwa mengorganisasi rakyat lewat parpol tak melulu soal transaksi dan uang.
"Menurut saya gampang itu, tanpa main-main duit. Yang jelas saya selalu kulo nuwun. Datang. Tentu saya bawa kopi dan gula, supaya tak menyusahkan karena rakyat sudah memberikan tempat. Tak perlu ada bakar-bakar duit," ungkap Megawati.
"Ngomong ke rakyat itu sangat mudah. Rakyat itu hanya ingin di-uwongke (dimanusiakan). Merasakan dianggap sebagai manusia. Jadi kalau bicara memperjuangkan APBD, ya puaskan dulu rakyatmu, apa kebutuhannya dipenuhi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk kader yang baru pertama kali menduduki kursi pimpinan dewan di daerah, ia mengingatkan tak akan beri ampun jika mereka tak bisa mewujudkan prinsip-prinsip tersebut. Khususnya bagi yang terbukti korupsi, Megawati tak segan untuk memecatnya dari partai.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri Sekolah Pimpinan Dewan di Depok, Jawa Barat Foto: Dok. PDIP
"Begitu ada diindikasikan, apalagi kalau sudah ditangkap (karena korupsi), saya tak mau pikir panjang. Saya minta Sekjen agar segera dipecat. Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga," tegas dia.
Dalam kesempatan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang turut hadir ikut memberikan pengarahan. Ia mengingatkan pesan Megawati agar para pimpinan dewan bisa lebih disiplin dan bekerja lebih baik.
"Kita harus mengubah diri kita menjadi lebih baik sebelum kita ingin mengubah masyarakat menjadi lebih baik, mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Maka kader PDI Perjuangan harus meningkatkan kualitas diri," tutur Hasto.
ADVERTISEMENT
Hasto juga meminta pimpinan dewan dari PDIP harus bertanggung jawab dengan menyempatkan waktu turun ke masyarakat.
"Inti kemenangan di dua pemilu ini berarti PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab untuk kemajuan masa depan Indonesia," pungkasnya.