Megawati: Saya Sangat Rindu Ada Perempuan Ingin Jadi Presiden, Wapres

22 Desember 2019 14:35 WIB
comment
49
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat menerima penghargaan serta kerja sama antara BMKG, Basarnas dan PDIP di Auditorium BMKG.   Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat menerima penghargaan serta kerja sama antara BMKG, Basarnas dan PDIP di Auditorium BMKG. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri bicara soal pentingnya peran perempuan dalam dunia politik dalam seminar bertema 'Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju.' Megawati menilai, saat ini partisipasi perempuan dalam dunia politik masih sangat minim.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Megawati mengaku sangat rindu ada sosok presiden atau wapres yang merupakan perempuan.
"Saya sangat merindukan sekiranya sudah ada mulai yang namanya kaum perempuan yang berkeinginan menjadi wapres, menjadi presiden, why not?" ujar Megawati di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Minggu (22/12).
"Tidak ada suara seperti itu, padahal yang harus mengumandangkan adalah kalian sendiri," lanjut Megawati.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bersama Puan Maharani sebelum melantik Tri Rismaharini sebagai Ketua Bidang Kebudayaan PDI Perjuangan di DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Lebih lanjut, Ketum PDIP ini bercerita, bahwa saat iya hendak menjadi presiden untuk kedua kalinya, banyak kaum perempuan yang lebih ingin presiden Indonesia saat itu adalah kaum laki-laki. Mestinya, lanjut Megawati, sebagai sesama perempuan, mereka harusnya saling mendukung.
Saat hendak maju menjadi presiden untuk periode kedua di 2004, Megawati berhadapan dengan Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres.
ADVERTISEMENT
"Coba bayangkan, aduh, kaum saya sendiri masih belum percaya. Padahal saya sudah satu kali jadi presiden, mau ke dua kali. Tapi, kaum kita sendiri yang memperlemah, kita sendiri yang membuat kita terpuruk," lanjut Megawati.