Melihat Data Kasus Kanker Payudara dan Serviks yang Paling Mematikan di RI

18 April 2022 12:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan segera memperbaiki public health life masyarakat di Indonesia. Salah satunya dengan menambahkan vaksin kanker serviks sebagai vaksin wajib bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Programnya apa saja? Ini saya sampaikan beberapa, misalnya kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah HPV, PCV, rotavirus terutama karena kematian cancer paling banyak wanita Indonesia itu serviks sama breast cancer, serviks ada vaksinnya," jelas Budi kepada pers, Minggu (17/4).
Lantas, seberapa besar kasus kanker keduanya di Indonesia?
Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (GCO), dikutip Senin (18/4), per tahun 2020, total kasus kanker di Indonesia sebanyak 396.914. Kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6%, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa.
Artinya 31,9 persen penderita kanker payudara meninggal dunia. Kondisi yang sangat memprihatinkan.
Data kasus kanker payudara dan serviks di Indonesia. Foto: Global Cancer Observatory (GCO)
Sementara itu, kanker serviks jadi yang terbanyak kedua dengan 36.633 kasus. Kematiannya lebih tinggi, sebanyak 21.003 jiwa atau lebih dari 57 persen.
ADVERTISEMENT
Ternyata kondisi ini juga berbanding lurus dengan apa yang terjadi di Asia. Ia menjadi benua dengan kasus kanker paling banyak di dunia yaitu sebanyak 9.503.710 kasus atau sekitar 49,3%.
Dari data tersebut diketahui bahwa kanker payudara juga menempati posisi teratas sebagai kasus kanker yang paling banyak di dunia, hingga mencapai 2.261.419 kasus terinfeksi dan 684.996 kasus kematian.
Data kasus kanker di dunia. Foto: Global Cancer Observatory (GCO)
Data kasus kanker di dunia. Foto: Global Cancer Observatory (GCO)
Sedangkan kanker serviks menempati posisi kelima terbanyak dengan 604.127 kasus terinfeksi dan 341.831 kasus kematian.
Dengan data ini, Budi merasa sangat diperlukan langkah pencegahan yang efektif yang mampu mencegah masyarakat di Indonesia dari kanker, khususnya kanker payudara dan kanker serviks. Salah satunya dengan pemberian vaksin.
"Daripada kita mengurusnya di rumah sakit yang mahal dan menderita buat rakyatnya, kita urusnya di preventif aja, jauh lebih murah daripada dioperasi di rumah sakit, dikemo di rumah sakit dan jauh lebih nyaman juga bagi si ibunya daripada masuk rumah sakit," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia