Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Program Siapsiaga BNPT di Sukerejo, Kendal: Cegah Terorisme Level Desa
13 Desember 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meninjau Desa Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pada Jumat (13/12). Peninjauan ini untuk melihat pelaksanaan program Siapsiaga yang bertujuan mencegah terorisme di level desa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat desa mulai dari orang tua hingga siswa sekolah. Warga dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sri Maryani beserta perangkatnya yang memadati ruangan aula di Kantor Kepala Desa Sukorejo.
Pada acara ini, mereka melaporkan pelaksanaan program Siapsiaga yang telah berlangsung pada bulan Mei 2024 di desa yang berpenduduk 9.572 orang.
“Desa Siapsiaga ini adalah merupakan program prioritas dari BNPT, bapak Ibu sekalian. Jadi, ini tujuannya adalah membangun daya tangkal masyarakat supaya sejak dini atau bahasa kerennya itu early warning system,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dalam sambutannya di acara tersebut.
Para penggerak yang ditunjuk dari perangkat masyarakat melaporkan bahwa mereka telah melaksanakan sebanyak 368 penyuluhan usai mendapatkan bimbingan teknis dari BNPT terkait program itu.
ADVERTISEMENT
Adapun masyarakat di desa ini terdiri dua kelompok mata pencaharian, yakni wiraswasta atau berdagang dan 150 kelompok tani yang mayoritas berternak ayam dengan hasil produk telur ayam.
Sementara terkait rumah ibadah, di desa ini cukup akomodatif lantaran terdapat 52 musala; satu Gereja Katolik; satu Gereja Kristen Pantekosta; satu Gereja Kristen Jawa; dan satu Gereja GIA.
“Kami pertama apresiasi kepada penggerak Desa Siapsiaga, khususnya di Desa kecamatan Sukorejo ini. Mohon ini tetap terus dipertahankan, ditingkatkan apa yang sudah ada ini. Karena, kebutuhan besar kita, semua adalah stabilitas keamanan,” imbuh Eddy.
Eddy pun mengajak warga di desa itu agar tidak sungkan melaporkan apabila ada kecurigaan atau kejadian lapangan kepada pihak berwajib. Dia menyinggung anak muda desa adalah kelompok rentan disusupi paham radikalisme-terorisme.
ADVERTISEMENT
“Desa ini merupakan basic yang paling rentan karena di situ juga ada tadi ibu bilang generasi muda, karang taruna. Nah, inilah yang menjadi sasaran untuk dilakukan brainwash,” tutur dia.
Jenderal polisi bintang 3 ini pun berjanji, berbagai laporan yang diterima BNPT akan segera ditindak bila telah diterima.
“Level desa ini harus diperkuat supaya daya tangkal terhadap semua ancaman, semua gangguan, konflik, itu bisa diatasi sejak dini melalui desa,” kata Eddy.
Lebih lanjut, Eddy menyinggung bahwa penyebaran paham ekstrem tak lagi menyebar hanya melalui mulut ke mulut, namun sudah melalui dunia digital atau online.
“Hasil daripada penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti juga menunjukkan bahwa penyebaran paham radikal terorisme itu dilaksanakan banyak melalui Internet. Kedua melalui kalau bahasa ini adalah offline, artinya tatap muka,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, selain menjadi upaya pencegahan terorisme, Eddy berharap program Desa Siapsiaga ini dapat menjadi wadah bagi berbagai program kementerian dan lembaga lainnya yang berkaitan pemberdayaan sebagai bentuk nyata dari kehadiran negara di level desa.
Terutama usai Presiden Prabowo meminta jajaran kabinetnya tidak banyak melakukan kegiatan yang bersifat seremonial.
"Makanya hari ini nanti kami rencanakan desa siap siaga ini menjadi wadah untuk seluruh program yang ada dari kementerian lembaga kita padukan di sini untuk kepentingan masyarakat yang di tingkat desa ini dan beliau Pak Presiden selalu ngomong bahwa kementerian lembaga enggak boleh boros," ujarnya.
"Enggak boleh ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial. Semua harus dikaitkan kepada masyarakat supaya masyarakat ini merasakan kehadiran negara untuk supaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Eddy.
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini Eddy ditemani oleh jajaran pejabat BNPT yakni Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia ( BNPT RI ) Brigjen Pol Wawan Ridwan dan Deputi Bidang Kerja sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto. Turut hadir pula Anggota DPR RI Komisi XIII dari Fraksi Partai Demokrat Raja Faisal Manganju Sitorus bersama dengan jajaran BNPT.
Acara ditutup dengan penyerahan sejumlah peralatan yang dapat membantu kegiatan di balai desa seperti speaker besar portable.
Desa Sukorejo merupakan satu dari 50 desa di lima provinsi se-Indonesia yang dilibatkan dalam program Desa Siapsiaga. Program ini merupakan satu dari tujuh program prioritas BNPT untuk mencegah terjadinya tindak pidana terorisme di Indonesia, sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU No. 5 tahun 2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung keberlangsungan program ini, para tokoh masyarakat dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung ini dilatih melalui bimbingan teknis (bimtek) yang dilakukan pada Mei-Juni 2024.
Setelah mendapat pembekalan, para tokoh masyarakat ini turun ke desa mereka masing-masing untuk melakukan sosialisasi ke warga. Materi-materi yang diberikan kepada warga seputar ciri-ciri orang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris dan kiat-kiat untuk mencegah diri terjaring golongan ekstrem.