Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Membaca Bahasa Trump dan Kim Jong-un di Pertemuan Hanoi
28 Februari 2019 9:24 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut ahli bahasa tubuh asal Australia, Allan Pease, ada yang menarik dari gerak-gerik mereka sebelum makan malam bersama digelar.
Trump nampak berjalan lebih dulu dengan kondisi telapak tangan terbalik. Usai bersalaman mereka berputar ke arah kamera secara bersamaan.
"Mereka berdua berupaya menunjukkan bahwa hubungan mereka telah meningkat sejak pertemuan terakhir," sebut Pease seperti dikutip dari AFP, Rabu (27/2).
"Mirroring mereka cukup kuat," sambung dia.
Pease menjelaskan 'mirroring' adalah tindakan meniru bahasa tubuh orang yang ditemuinya. Hal ini dilakukan individu agar lawan bicaranya merasa nyaman.
Menurut Pease tindakan itu tak dilakukan Trump dan Kim saat pertemuan pertama keduanya di Singapura pada Juni 2018 lalu.
Pakar bahasa tubuh lainnya Kareng Leong mengatakan, terdapat perbedaan mencolok dari bahasa tubuh Trump dan Kim di Vietnam dibandingkan dengan saat pertemuan di Singapura.
ADVERTISEMENT
Kim dinilainya lebih percaya diri. Sementara Trump yang telapak tangannya menghadap ke atas merupakan pertanda pendekatan lebih terbuka dan ajakan perdamaian.
"Trump ingin membina hubungan, bukan untuk membully, ia ke sini untuk menang," sebut Leong.
"Kim saya lihat berjalan lebih cepat dan tangannya juga terulur. Di Singapura, ia terlihat lebih ragu, sudah terlihat adanya keakraban," pungkas dia.
Sebelum pertemuan Trump telah menyebut Kim sebagai "kawan". Menurut dia, hubungan dengan Kim membaik sejak pertemuan di Singapura.
Pertemuan di Hanoi kali ini juga membahas isu yang belum kelar, yaitu denuklirisasi Korut dan perdamaian di Semenanjung Korea.