news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Membandingkan Politik Dinasti Presiden RI: Sukarno hingga Jokowi

11 Desember 2020 12:41 WIB
Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Virtual WEF Mengenai Indonesia dari Istana Kepresidenan Bogor,  Jawa Barat. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Virtual WEF Mengenai Indonesia dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pilkada Serentak 2020 membuat sejarah baru. Semenjak pelaksanaan pemilihan secara langsung, untuk pertama kalinya anak dan menantu presiden meraih suara paling banyak di Pilkada.
ADVERTISEMENT
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju bersama Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo dan unggul telak dari lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) berdasarkan hasil quick count.
Sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution, maju bersama Aulia Rachman di Pilwalkot Medan dan unggul dari Akhyar Nasution-Salman Alfarisi berdasarkan hasil quick count.
Sebetulnya, politik dinasti --yang dimaknai berpolitik karena ada hubungan kekeluargaan, bukan hal baru di Indonesia. Selama negara ini berdiri, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah, politik dinasti sudah terbentuk.
Bahkan ada daerah yang dinasti politiknya sudah sangat mengakar, sehingga siapa pun yang maju dalam Pilkada di sana akan kalah dari calon yang berasal dari politik dinasti.
Teranyar, politik dinasti keluarga Jokowi karena saat masih menjabat sebagai presiden, anak dan menantunya menjadi kepala daerah. Bagaimana dengan presiden sebelumnya? Berikut ulasannya:
ADVERTISEMENT
Sukarno atau Bung Karno yang merupakan Presiden pertama Indonesia. Anak-anaknya yang terkenal adalah dari pernikahannya dengan Fatmawati, yaitu Mohammad Guntur Soekarnoputra (Guntur), Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Presiden Pertama Indonesia Sukarno bersama istrinya Fatmawati (kanan), putra mereka Guntur (kedua dari kanan) dan putrinya Megawati (kedua dari kiri). Foto: AFP
Sukarno menjabat dari 18 Agustus 1945 sampai 12 Maret 1967. Selama dia menjabat, kelima anaknya masih dalam usia remaja. Saat Sukarno menjabat, tak ada anak-anaknya yang menjabat di kabinet atau kepala daerah.
Setelah Sukarno lengser dan meninggal dunia pada 21 Juni 1970, baru anaknya yang lebih dulu terjun ke dunia politik adalah Megawati. Pada 23 Juli 2001, Megawati menjadi Presiden Indonesia ke-5 menggantikan Abudrrahman Wahid.
Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-2 selama 32 tahun. Selama masa kepemimpinannya, keluarganya yang dikenal sebagai Keluarga Cendana menguasai banyak perusahaan nasional pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Ketika Soeharto masih menjabat, ia mengangkat anaknya, Siti Hardijanti Rukmana atau yang dikenal sebagai Tutut, sebagai Menteri Sosial di Kabinet Pembangunan VII.
Jumpa pers Mbak Tutut bersama rekan media Foto: Fitra Andrianto/kumparan
BJ Habibie menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-3 setelah Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya pada 1998. Ia memiliki dua putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Namun, tak ada satu pun dari kedua putranya yang terjun ke politik. Salah satu putranya yang sering muncul di publik, Ilham Akbar, lebih fokus kepada pengembangan industri penerbangan Indonesia.
Komisaris Utama PT Bank Muamalat Tbk, Ilham Akbar Habibie. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Hingga saat ini, Ilham terus mengembangkan proyek pesawat N-250.
Presiden Indonesia ke-4 ini menjabat pada 1999-2001. Gus Dur memiliki empat putri, yaitu Alissa Wahid, Yenny Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wahid.
ADVERTISEMENT
Selain Yenny Wahid, putri Gus Dur lainnya lebih fokus bergerak pada isu-isu sosial. Ketika Gus Dur masih menjabat, Yenny Wahid mendampinginya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Yenny Wahid. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Megawati menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-5 pada 2001-2004. Ia memiliki tiga anak yaitu Muhammad Rizki Pratama, Muhammad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani.
Ketika Megawati masih menjabat sebagai presiden, tidak ada satu pun anaknya yang terjun ke politik ataupun menduduki jabatannya di pemerintahan.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Anak keduanya, Muhammad Prananda Prabowo atau yang dikenal sebagai Pranan, kini menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP.
Sementara anak bungsunya, Puan Maharani, mengawali karier politiknya ketika menjadi anggota DPR pada 2009, kemudian ditunjuk sebagai Menko PMK pada 2014, dan kini menjabat sebagai Ketua DPR.
Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: AFP/Adek Berry
ADVERTISEMENT
SBY menjabat sebagai Presiden selama dua periode sejak 2004-2014. Ia memiliki dua putra yang kini keduanya terjun ke dunia politik, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ketika SBY masih menjabat, putra sulungnya yaitu AHY masih menjalani karier militernya. Karier militer terus ditekuninya hingga 2016, ketika ia ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanies 203 Arya Kamuning, salah satu pasukan elite pengaman ibu kota negara.
AHY dan Ibas di KPU RI. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
AHY baru terjun ke politik ketika maju sebagai cagub DKI Jakarta pada Pilgub DKI 2017. Saat ini, AHY menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Sementara adiknya, Ibas, lebih dulu terjun ke dunia politik. Ibas menjadi anggota DPR Fraksi Partai Demokrat saat ayahnya masih menjabat Presiden. Ibas terpilih dari Dapil VII Jatim pada 2009. Pada 2014, ia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jokowi menjabat sebagai Presiden juga selama periode sejak 2014 hingga saat ini. Ia memiliki tiga anak yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.
Di periode pertama, tak ada satu pun anaknya yang terjun ke politik. Bahkan pada 2018, Gibran menyatakan tidak tertarik terjun ke dunia politik. Terlebih, kata dia, bidang politik tidak termasuk dalam kemampuannya.
Gibran, Kaesang dan Bobby launching gerai kuliner Foto: Ade Nurhaliza/kumparan
Namun, Gibran membuat kejutan ketika menyatakan ketertarikannya untuk maju di Pilwalkot Solo dari PDIP. Pada 2019, ia mendaftarkan diri ke PDIP dan maju sebagai cawalkot Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa. Berdasarkan hasil quick count, Gibran-Teguh unggul telak dari lawannya, Bagyo-Supardjo (Bajo).
Sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga menunjukkan ketertarikannya maju di Pilwalkot Medan. Suami dari Kahiyang Ayu ini berpasangan dengan Aulia Rachman dan bersaing dengan petahana Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi putranya Gibran Rakabuming (kanan) menyalami warga di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10). Foto: ANTARA FOTO/Rachman
Berdasarkan hasil quick count, Bobby-Aulia unggul dari Akhyar-Salman. Jika hasil perhitungan resmi KPU tidak jauh berbeda dengan quick count, maka putra dan menantu Jokowi ini akan mencetak sejarah sebagai keluarga presiden yang menjabat sebagai kepala daerah ketika Jokowi masih menjabat.
ADVERTISEMENT