Menag Gus Yaqut Berencana Berangkat ke Arab Saudi, Bahas Umrah Jemaah Indonesia

28 Agustus 2021 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah umrah laki-laki melaksanakan salat Jumat di sekeliling Ka'bah di Masjidil Haram pada 13 Agustus 2021. Foto: Makkah Region
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah umrah laki-laki melaksanakan salat Jumat di sekeliling Ka'bah di Masjidil Haram pada 13 Agustus 2021. Foto: Makkah Region
ADVERTISEMENT
Upaya Indonesia dalam memberangkatkan jemaah Umrah ke Arab Saudi terus berlanjut. Mulai dari memperjuangkan perizinan penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm, hingga upaya pencabutan suspend atau travel ban Indonesia.
ADVERTISEMENT
Agenda soal umrah ini rencananya akan dibahas langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada kunjungannya ke Arab Saudi.
Kabar tersebut disampaikan oleh Direktur pada Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nur Arifin.
“Ada rencana Pak Menteri Agama ke sana [Arab Saudi],” ungkap Nur Arifin ketika dihubungi kumparan, Sabtu (28/8).
“Kemarin ada rencana ke sana tanggal 23 [Agustus], tapi diundur katanya tanggal 29, tapi sepertinya diundur lagi jadi 5 September,” lanjutnya. Nur Arifin tak menjelaskan lebih lanjut soal alasan pengunduran itu.
Menurut Nur Arifin, kunjungan Menag Gus Yaqut akan membahas soal kebijakan suspend yang saat ini masih diterapkan terhadap Indonesia.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok. Kemenag
Kebijakan ini cukup menyulitkan warga umum Indonesia yang bukan Mukimin (pemegang izin tinggal di Arab Saudi). Sebab, dengan adanya suspend ini, mereka tidak bisa melakukan perjalanan keluar masuk Arab Saudi secara langsung.
ADVERTISEMENT
“Intinya juga melakukan komunikasi berbagai hal, terutama juga berkaitan dengan Umrah, agar kebijakan suspend dibuka, sehingga kita bisa segera Umrah, tapi tetap dengan protokol-protokol kesehatan,” jelasnya.
Protokol kesehatan yang dimaksud Nur Arifin adalah dengan memenuhi syarat vaksin yang sudah ditetapkan Arab Saudi.
Arab Saudi baru saja mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm, sehingga mereka yang sudah divaksinasi dengan kedua vaksin itu boleh masuk ke Tanah Suci.
Namun dengan catatan, penerima dua vaksin itu harus memperoleh vaksin dosis ketiga (booster) dengan vaksin yang disetujui Arab Saudi: Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Jemaah umrah dari luar negeri kloter pertama tiba di Bandara Jeddah, Agustus 2021 atau awal Muharam 1443 H. Foto: Dok. Kemenhaj Arab Saudi
Diketahui, Kemenag RI hingga kini masih melakukan komunikasi secara intensif dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Ucapan Nur Arifin senada dengan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali. Sebelumnya, Endang mengatakan bahwa proses koordinasi dan lobi soal pencabutan suspend masih terus berlangsung.
“Kita masih terus melakukan koordinasi dan melobi agar dapat dicabut suspend-nya dan agar Umrah kembali dibuka,” ujar Endang Jumali, Sabtu (28/8).
“Semua stakeholder tentunya melakukan hal itu baik Kemenag, Kemenkes, Kemlu, juga di perwakilan di Saudi seperti KJRI dan KBRI. Kami [KJRI] sudah melakukan lobi dengan Deputy Umrah, Kemenkes Saudi, dan instansi yang lainnya,” pungkas dia.