Menag soal Tiap Acara Dimulai Doa Semua Agama: Negara Ini Menaungi Semua Agama

7 April 2021 0:16 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke kediaman Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (25/12/2020). Foto: Dok. Istimewa via ANTARANEWS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke kediaman Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (25/12/2020). Foto: Dok. Istimewa via ANTARANEWS
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan penjelasan soal tiap acara di Kementerian Agama dimulai dengan doa semua agama, tidak hanya doa dari Islam. Ia mengatakan, hal ini masih sebatas saran internal.
ADVERTISEMENT
"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itu pun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu usai mengisi seminar pemikiran di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Rabu (7/4).
Gus Yaqut menjelaskan, pembacaan doa lintas agama didasari karena Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja. Tetapi semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.
"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," jelas dia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: https://kemenag.go.id/
Oleh sebab itu Gus Yaqut mengatakan, doa lintas keyakinan perlu dilakukan agar menjadi representasi keterwakilan masing-masing pemeluk agama di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag.
ADVERTISEMENT
"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," ucap Gus Yaqut.

Pembacaan Doa Lintas Agama Juga Menjadi Pengingat Agar Pegawai Kemenag Tidak Korupsi

Sementara dalam forum seminar pemikiran di hadapan ratusan dosen alumni PMII di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Gus Yaqut mencontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.
Menurut dia, tujuan dari pembacaan doa adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT agar pegawai di lingkungan Kemenag dijauhkan dari perbuatan munkar dan korupsi.
"Orang yang ingat dengan Tuhannya, dia tidak akan berani 'ngutil' (mencuri/korupsi)," kata Gus Yaqut.
Maka dari itu, doa lintas agama itu dimaksudkan sebagai pengingat agar masing-masing umat di lingkup Kemenag tidak melakukan tindak pidana korupsi.
ADVERTISEMENT
"Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu (pegawai) yang beragama Islam saja. Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka dia tidak akan korupsi," kata Gus Yaqut.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: