Mengenal Kembara, Belalang yang Menyerbu Bandara di Sumba

12 Juni 2017 18:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infografis Belalang Kembara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Belalang Kembara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Peristiwa belalang kembara menyerbu Bandara Umbu Mehang Kunda, Sumba Timur, NTT pada Sabtu (10/6) cukup membuat geger.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan lebih dari 3.000 ekor belalang yang mengalami ledakan populasi itu bermigrasi dari Kawangu, sisi timur Waingapu, menuju ke arah kota. Kejadian ini sempat membuat penerbangan terganggu.
"Sempat terjadi keterlambatan selama lima menit saja," ujar Lambro Sihombing, Kepala Bandara Umbu Mehang Kunda, Sabtu (10/6).
Setelah menyerbu bandara, belalang kembara kemudian menyerang area pertanian warga. Serangan belalang berukuran 1,2-7,5 sentimeter itu bukan baru kali ini saja terjadi. Tercatat sejak 1973 serangan belalang kembara kerap mengganggu pertanian warga Sumba.
Belalang kembara memiliki dua fase perilaku. Dalam fase soliter (individu), belalang yang paling banyak tersebar di berbagai belahan dunia ini tidak begitu mengganggu.
ADVERTISEMENT
Namun ketika masuk memasuki fase grogerious (kawanan), maka belalang kembara bisa jauh lebih rakus dan lebih aktif.
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi perubahan perilaku tersebut salah satunya adalah cuaca dan lingkungan. Serangan belalang kembara biasanya terjadi ketika banyak tanaman hijau dan cocok untuk berkembang biak. Sehingga mereka bermigrasi mencari lokasi untuk berkembang biak.
Infografis Belalang Kembara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Belalang Kembara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)