news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menlu AS Akan Bahas Denuklirisasi dengan Tangan Kanan Kim Jong-un

5 November 2018 0:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu AS Mike Pompeo (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu AS Mike Pompeo (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Pembahasan soal denuklirisasi akan kembali dibahas oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, saat bertemu Kim Yong Chol. Kim Yong Chol merupakan tangan kanan dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.
ADVERTISEMENT
Pertemuan akan digelar di New York, Amerika Serikat, pekan ini. Dilansir AFP, Senin (5/11), pengumuman pertemuan tersebut disampaikan Pompeo lewat Fox News Sunday dan akan jadi 'kesempatan yang baik untuk melanjutkan diskusi denuklirisasi' yang berlangsung sejak Presiden Donald Trump bertemu Kim Jong-un pada Juni lalu.
Pengumuman Pompeo tersebut keluar setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara memberikan pernyataan bahwa Korea Utara akan 'serius' mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali program senjata nuklirnya kecuali sanksi AS dicabut. Tapi Pompeo menepis peringatan itu, bahkan mengatakan posisi AS sudah sanat jelas terhadap Korea Utara.
"Aku tidak khawatir tentang itu. Kami sangat fokus. Kami tahu dengan siapa kami bernegosiasi," kata Pompeo.
"Kami tahu apa posisi mereka dan Presiden Trump telah membuat posisinya sangat jelas,"lanjut dia.
Pejabat tinggi Korut,  Kim Yong Chol. (Foto: AFP/Patrick Semansky/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat tinggi Korut, Kim Yong Chol. (Foto: AFP/Patrick Semansky/Pool)
Pompeo kemudian menambahkan "tidak ada bantuan ekonomi sampai kami mencapai tujuan akhir kami."
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan puncak mereka di Singapura pada bulan Juni, Trump dan Kim menandatangani pernyataan yang kurang tegas tentang denuklirisasi. Tapi sejak saat itu, kemajuan telah dibuat oleh kedua negara.
Pemerintah Korea Utara kembali mengancam Amerika Serikat dengan kebijakan pengembangan senjata nuklirnya. Meski kedua kepala negaranya sudah bertemu dan fasilitas pengembangan senjata nuklir di Korea Utara sudah mulai dibongkar.
Dalam sanksi yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2017, aset milik perusahaan, organisasi, atau individu terkait Korea Utara telah dibekukan. Kapal yang pernah memasuki perairan Korea Utara juga tidak boleh masuk ke kawasan Amerika Serikat selama 180 hari.