Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menlu Retno: Bulan Lalu Kepala BPOM ke Rusia, Lihat Produksi Vaksin Sputnik V
6 Juli 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
ADVERTISEMENT
Menlu Rusia, Sergey Lavrov menyambangi Jakarta. Saat bertemu Menlu Retno Marsudi, kerja sama di bidang kesehatan khususnya soal vaksin menjadi salah satu pembahasan
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Pancasila Jakarta, Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa pengadaan vaksin, perawatan, serta diagnostik COVID-19 tetap menjadi prioritas kerja sama kesehatan dua negara.
“Seluruh kegiatan kerja sama akan tunduk dengan pedoman badan kesehatan kedua negara dan juga WHO,” ujar Menlu Retno pada keterangan pers virtual bersama dengan Menlu Sergey Lavrov, Selasa (6/7).
Bahkan, ungkap Menlu Retno, Kepala Badan POM Indonesia, Penny Lukito, telah melakukan kunjungan ke pabrik produksi vaksin asal Rusia, Sputnik V , pada Juni lalu.
Sputnik V adalah vaksin COVID-19 tipe vektor berbasis adenovirus, layaknya vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
“Sebagai informasi, bulan lalu Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Indonesia mengunjungi Rusia untuk melihat secara langsung fasilitas untuk produksi vaksin Sputnik V,” papar dia.
ADVERTISEMENT
“Sejak awal mula pandemi, Indonesia dan Rusia telah bekerja sama dengan erat untuk mengatasinya,” lanjut dia.
Saat ini Indonesia sudah berencana untuk menggunakan vaksin Sputnik V untuk skema vaksinasi Gotong Royong, yang saat ini masih baru menggunakan vaksin Sinopharm.
Pada April lalu, Bio Farma disebut telah memperoleh komitmen 20 juta dosis vaksin Sputnik V. Penerimaan vaksin ini akan segera dilaksanakan begitu izin penggunaan darurat dari BPOM telah dikeluarkan.
Menlu Retno juga mengatakan, sebelumnya, Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo sempat berdiskusi via telepon pada Maret tahun lalu, untuk membahas kerja sama dalam menangani pandemi ini.
Rusia, sebagai mitra kerja RI, juga menyumbangkan obat-obatan antivirus dan peralatan medis untuk Indonesia pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama ini akan diperkuat melalui MoU soal Kerja Sama Kesehatan antara kedua negara yang sekarang ini tengah dalam proses finalisasi,” kata Menlu Retno.
MoU ini akan menjadi landasan kerja sama jangka menengah dan panjang antara Indonesia dengan Rusia, termasuk dalam rencana produksi gabungan vaksin COVID-19 kedua negara.