Menlu Retno di PBB: Senjata Nuklir Harus Dimusnahkan Secara Total

27 September 2023 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menghadiri Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi untuk memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir di Markas besar PBB di New York, Selasa (26/9/2023). Foto: Dok. Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menghadiri Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi untuk memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir di Markas besar PBB di New York, Selasa (26/9/2023). Foto: Dok. Kemlu RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senjata nuklir harus dimusnahkan secara menyeluruh agar ancaman keamanan global yang ditimbulkannya dapat dicegah. Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas bahwa dengan dihapusnya senjata nuklir, perdamaian dunia bisa tercipta.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, ketika menghadiri Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada Selasa (26/9).
Dalam rangka memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir itu, Retno berbicara mewakili negara-negara ASEAN sekaligus pemerintah Indonesia.
Adapun High Level Plenary Meeting to Commemorate and Promote the International Day for the Total Elimination of Nuclear Weapons adalah pertemuan yang ditujukan meningkatkan kesadaran warga dunia atas ancaman dari senjata nuklir dan perlunya penghapusan senjata nuklir secara menyeluruh.
"Satu-satunya jalan untuk mencegah penyalahgunaan dan mengeliminir ancaman senjata nuklir adalah dengan memusnahkannya secara total dan menyeluruh," tegas Retno.
Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi untuk memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir di Markas besar PBB di New York, Selasa (26/9/2023). Foto: Dok. Kemlu RI
Dalam pertemuan tahunan itu, Retno menyampaikan posisi ASEAN yang menolak tegas segala uji coba nuklir serta penggunaan nuklir bukan untuk tujuan damai.
ADVERTISEMENT
"ASEAN terus berkomitmen mendorong upaya global untuk perlucutan dan non-proliferasi senjata. Namun, ASEAN khawatir akan semakin lunturnya komitmen negara-negara memenuhi kewajibannya," ungkap Retno, menyampaikan Pernyataan Bersama ASEAN.
Oleh karenanya, sambung Retno, ASEAN juga menyerukan dunia agar mematuhi Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir (CTBT) dan mendorong negara-negara yang belum menandatangani dan meratifikasi traktat ini untuk melakukannya segera.
Selain itu, Retno mendesak negara-negara untuk mematuhi dan menunaikan kewajiban mereka terhadap perjanjian internasional yang ditujukan demi menciptakan perdamaian dunia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menghadiri Pertemuan Pleno Tingkat Tinggi untuk memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir di Markas besar PBB di New York, Selasa (26/9/2023). Foto: Dok. Kemlu RI
Beberapa perjanjian tersebut termasuk Treaty Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT), Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT), dan Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW).
Adapun Indonesia sejak 1978 telah meratifikasi dan menjadi negara anggota NPT dan CTBT pada 2012. Saat ini, Indonesia sedang dalam tahap penyelesaian proses ratifikasi TPNW.
ADVERTISEMENT
"ASEAN menyerukan negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka sebagaimana dimandatkan oleh NPT," tegas Retno.
NPT adalah rujukan utama negara-negara dalam upaya kolektif global perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi, dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai. Menurut Retno, diperlukan kemauan politik yang kuat untuk menjaga integritas NPT secara efektif.
Mewakili ASEAN, Retno kembali menegaskan posisi ASEAN sebagai kawasan bebas nuklir. "ASEAN terus berkomitmen untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang bebas dari senjata nuklir dan dari senjata pemusnah massal lainnya," jelas Retno.