Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Indonesia hari ini kedatangan tamu penting. Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang , Kazuyoshi Akaba, berkunjung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan singkatnya, Akaba berkesempatan menjajal Moda Raya Terpadu (MRT ), transportasi massal yang baru diresmikan pada 24 Maret 2019.
Setelah mencoba MRT , Akaba terkesan dengan beberapa fasilitasnya, mulai dari eskalator yang cepat dan ada gerbong khusus untuk perempuan.
“Hari ini saya sudah coba naik MRT Jakarta, dan saya bisa melihat berapa luasnya stasiun MRT. Eskalator di sini lebih cepat daripada Jepang. Dan gerbong pertama itu digunakan untuk gerbong perempuan, serta ada tempat khusus yang ramah lingkungan untuk kursi roda,” kata Akaba di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).
Ia lalu menceritakan sedikit pengalamannya saat berkunjung ke Jakarta pada 1991. Saat itu, Akaba melihat situasi lalu lintas Jakarta yang begitu padat.
ADVERTISEMENT
“Pada 1991 saya pertama kali berkunjung ke Jakarta dan pada waktu itu masih macet parah. Saya berharap MRT bisa berkontribusi terhadap masalah ini,” ujar Akaba.
Sementara itu, Akaba datang ke Indonesia untuk meresmikan Official Development Assistance (ODA) sebagai simbol pembangunan MRT dari Jepang untuk Indonesia. Simbol tersebut ditempel di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Akabe berharap simbol ini bisa semakin memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang . Akabe juga mengungkapkan kesiapan Jepang untuk mengasistensi pembangunan MRT fase 2, dengan nilai pinjaman ODA kurang lebih Rp 9,4 triliun.
“Saya berharap MRT jadi simbol persahabatan Indonesia dan Jepang,” kata Akabe.
“Ada rencana pembangunan fase kedua jalur selatan-utara dan timur-barat. Untuk hal itu, saya ingin terus bekerja sama dalam hal tersebut,” tutupnya.
ADVERTISEMENT