Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Menteri Mu'ti Ungkap Ada 2 Skema Kurikulum Sekolah Rakyat: Butuh 60 Ribu Guru
10 Maret 2025 18:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengungkapkan akan ada 2 skema untuk Sekolah Rakyat.
ADVERTISEMENT
Pertama, Sekolah Rakyat akan mengikuti kurikulum sekolah unggul dan kedua kurikulum sekolah standar.
"Mengenai kurikulumnya memang ada 2 skema. Pertama, ikuti kurikulum sekolah unggul ya itu berarti Pak Mendiktisaintek. Tapi juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini," kata Mu'ti kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/3).
Terkait tenaga pendidik, Mu'ti menjelaskan dibutuhkan sekitar 60 ribu guru untuk Sekolah Rakyat.
"Tadi disampaikan 60 ribu guru kebutuhannya," ucap dia.
Namun, Sekum PP Muhammadiyah itu belum dapat merinci lebih jauh terkait rekrutmen guru.
"Ya itu nanti kita cari skemanya. Nanti mendistribusikan guru yang sudah ada atau rekrutmen baru. Nanti masih proses yang panjang," tutur dia.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp 100 miliar untuk anggaran satu Sekolah Rakyat.
ADVERTISEMENT
Total sejauh ini sudah ada sekitar 50 Sekolah Rakyat berbasis asrama yang diklaim siap menerima murid pada tahun ajaran baru.
Cak Imin mengatakan besaran anggaran tergantung perkembangan. Namun yang pasti, ia menyebut rata-rata anggaran tiap sekolah sebesar Rp 100 miliar.
"Tergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata ya Rp100 miliar. Untuk satu sekolah," kata Cak Imin.