Mereka yang Diduga Ikut Tantangan Blue Whale Challenge

2 Mei 2017 17:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi gantung diri. (Foto: Pixabay/Bykst)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. (Foto: Pixabay/Bykst)
Permainan Blue Whale Challenge sudah merenggut banyak nyawa remaja. Mereka mati secara tragis demi sebuah 'kemenangan' dari tantangan ini.
ADVERTISEMENT
Yulia Konstantinova. (Foto: Dok. Siberia Times)
zoom-in-whitePerbesar
Yulia Konstantinova. (Foto: Dok. Siberia Times)
Yulia Konstantinova (15) and Veronika Volkova (16), adalah dua sahabat cantik dari kota Ust-Ilimsk, Rusia, yang diduga ikut dalam permainan mematikan ini. Keduanya ditemukan tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 14 apartemen mereka. Yulia dan Veronika diduga sudah ikut serta dalam tantangan Blue Whale Challenge.
Postingan terakhir  Yulia Konstantinova. (Foto: Dok. Siberia Times)
zoom-in-whitePerbesar
Postingan terakhir Yulia Konstantinova. (Foto: Dok. Siberia Times)
Dalam postingan terakhirnya, Yulia menuliskan kata 'End' disertai sebuah foto ikan paus biru di Facebooknya, yang merupakan ciri khas salam perpisahan para pemain dari tantangan ini.
Rina Palenkova diduga ikut blue whale challenge. (Foto: Dok. Dailymail)
zoom-in-whitePerbesar
Rina Palenkova diduga ikut blue whale challenge. (Foto: Dok. Dailymail)
Remaja wanita lain yang dikabarkan juga ikut dalam permainan ini, bahkan menjadi sorotan publik Rusia karena kematiannya yang tragis adalah Rina Palenkova.
Sebelum nekat menabrakkan diri ke kereta yang melaju, Rina memposting foto selca dirinya. Ia terlihat mengenakan buff, beanie pink, dan headphone dan berfoto saat sebuah kereta melaju.
ADVERTISEMENT
Penyebab aksi bunuh diri Rina sendiri masih simpang siur. Namun karena sebuah situs bernama 'Sea of Whales' yang memang sering memposting aksi-aksi bunuh diri juga mengunggah video kematian Rina, ia dikaitkan dengan tantangan Blue Whale Challenge.
Dailymail melansir, gadis remaja lain yang diyakini juga ikut bermain dalam tantangan yang mengerikan ini datang dari Portugal. Ia ditemukan warga ada di bawah jembatan jalur kereta api, merintih kesakitan, setelah aksi bunuh dirinya gagal.
Warga yang mendengar suara rintihan kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Akibat aksi nekatnya ini, ia mengalami luka-luka dan patah kaki.
ADVERTISEMENT
Remaja berusia 18 tahun yang tidak disebutkan namanya ini mengaku ia ikut dalam tantangan Blue Whale Challenge.
Paramedis yang membawanya mengatakan, mereka mendapati luka yang dibuat dengan pisau bertuliskan f57 di lengan kiri, dan kata 'Sim' atau 'Yes' di kaki kanan.
Veronika Volkova (Foto: Dok. Siberia Times)
zoom-in-whitePerbesar
Veronika Volkova (Foto: Dok. Siberia Times)
Kedua kata itu disebut-sebut sebagai tantangan dari si kurator untuk mereka yang memainkan permainan ini. Menyakiti diri sendiri dengan mengukir nama tertentu pada bagian tubuh menggunakan pisau atau silet adalah tantangan yang harus mereka jalani.
Beberapa netizen yang mengetahui tagar #BlueWhaleChallenge mencoba melakukan pendekatan dengan mereka yang memposting aksi ini di Twitter. Mereka mencoba mengajak bicara para pemain agar menghentikan aksi tersebut.
"Tujuan Anda berbicara dengan mereka bukanlah agar mereka keluar dari rencana bunuh diri itu. Tujuan Anda adalah membantu melibatkan mereka dan membuat mereka terlibat dengan sejumlah bantuan agar mereka bisa mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan," ujar Dr. John Campo, ketua bidang psikiatri dan perilaku kesehatan di The Ohio State University Wexner Medical Center.
ADVERTISEMENT
Belum ada kabar apakah ada remaja Indonesia yang mengikuti tantangan ini. Namun sebaiknya orang tua mulai waspada. Segala aktivitas anak-anak di media sosial mesti dipantau.
Untuk mencegah terjadinya bunuh diri, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuka saluran telepon pelayanan konseling khusus terkait berbagai masalah kejiwaan selama 24 jam.
Siapapun yang merasa ingin bunuh diri diharapkan dapat menceritakan keluhannya terlebih dulu ke hotline bernomor kontak 021-500-454 tersebut.