Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Para Orangtua, Waspadai Blue Whale Challenge di Media Sosial
2 Mei 2017 17:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Publik figur dan selebriti Indonesia, Christian Sugiono Senin (1/5) memposting soal tantangan tidak masuk akal bernama Blue Whale Challenge. Melalui akun twitternya, Christian menjelaskan beberapa poin mengejutkan dari tantangan gila ini.
ADVERTISEMENT
Lalu apa sih sebenarnya Blue Whale Challenge ini?
Blue Whale Challenge adalah sebuah tantangan di mana para pemainnya diminta untuk melakukan berbagai tindakan menyakiti diri sendiri dari seorang kurator atau master yang tidak diketahui. Di akhir tantangan, pemain akan diminta untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, melompat dari atas gedung atau menabrakkan diri ke kereta api yang melaju.
Dengan tagar #BlueWhaleChallenge, aksi gila ini menyebar di media sosial. Merayu remaja yang emosinya tidak stabil atau yang mengalami depresi untuk bunuh diri.
"Sekali kamu masuk. Maka kamu tidak boleh berhenti. Atau kami akan mendatangimu."
Begitu isi tantangan yang diberikan oleh sang kurator. Entah siapa yang menjadi dalang permainan gila ini. Namun kabarnya korban sudah berjatuhan.
ADVERTISEMENT
Situs bernama vk.com (VKontakte) yang berasal dari Rusia diduga jadi tempat lahirnya tantangan Blue Whale ini. Nama 'Blue Whale' sendiri dipilih karena mereka percaya, ikan paus yang terdampar di pantai memang sengaja menepi ke daratan untuk bunuh diri.
Mereka yang mengikuti permainan ini diduga masuk ke dalam sebuah grup chat tertutup (Skype, Whatsapp, dll) yang berisi para pemain dan si kurator. Pemain Blue Whale akan diminta melakukan berbagai tantangan mengerikan selama 49 hari oleh si kurator.
Di antaranya mengukir tanda tertentu seperti f57, f40, bahkan menggambar ikan paus di bagian tubuh terutama tangan dan kaki dengan silet atau pisau, menonton video horor yang dikirim kurator, duduk di atas atap pada pukul 4.20 pagi, dan banyak lagi tantangan lain yang intinya menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Di hari ke-50, tantangan terakhir untuk bunuh diri diberikan. Mereka harus memposting foto selfie sesaat sebelum melakukan aksi mereka dan menuliskan salam perpisahan seperti 'Goodbye' atau 'End'.
Dilansir Higgypop, permainan ini diduga jadi penyebab utama 80 hingga 130 anak remaja melakukan aksi bunuh diri pada periode November 2015 hingga April 2016 di Rusia.
Polisi Rusia mengatakan, para 'kurator' ini mendekati korban mereka melalui media sosial.
Tagar #BlueWhaleChallenge #i_am_whale #wakemeat420 #f40 #f57 #curatorfindme dan #imready menyebar di media sosial seperti Twitter. Pengguna Instagram yang mencari tagar #i_am_whale diberi peringatan bahwa konten yang diperlihatkan mengacu pada tindakan menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini Blue Whale Challenge sudah menyebar ke luar Rusia, seperti Spanyol, Ukraina dan Portugal.
Meski begitu masih banyak yang meragukan kebenaran permainan ini. Beberapa berpendapat ini hanyalah mitos media sosial yang dibesar-besarkan tanpa adanya bukti kuat. Namun banyak juga netizen yang akhirnya memposting peringatan agar para orang tua untuk tetap waspada terhadap penggunaan media sosial dan lebih peduli terhadap perilaku anak.
Banyak anak-anak di luar negeri yang melakukan aksi bunuh diri akibat depresi, bullying, hingga pelecehan seksual. Mereka menyimpan semua kemarahan dan rasa malu sendirian hingga bunuh diri menjadi jalan pintas.
Maka memberikan perhatian, membahas kegiatan anak di sekolah, dan menjadi teman curhat bagi anak anda tentu bisa menjadi benteng bagi mereka agar tidak melakukan tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan telah membuka saluran telepon pelayanan konseling khusus terkait berbagai masalah kejiwaan selama 24 jam.
Siapapun yang merasa ingin bunuh diri diharapkan dapat menceritakan keluhannya terlebih dulu ke hotline bernomor kontak 021-500-454 tersebut.