Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Modal Jadi Alasan Nelayan Masih Betah Pakai Cantrang
1 Mei 2017 16:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Meski telah dilarang, nyatanya hingga saat ini masih banyak nelayan yang menggunakan cantrang untuk menangkap ikan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com) di Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (1/5), masih banyak kapal yang menggunakan alat tangkap cantrang.
Kepala Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahid mengatakan, tak adanya modal menjadi alasan para nelayan tersebut masih betah menggunakan cantrang. Harga cantrang jauh lebih murah dibandingkan gillnet yang ramah lingkungan.
"Alasannya karena modal, susah dapat modal. Karena kan yang utang mereka sebelumnya di bank saja masih ada yang belum lunas," ujar Wahid kepada kumparan di lokasi.
Hal yang serupa dikatakan salah seorang nelayan berinisial M yang belum beralih dari cantrang. Meski demikian, ia mengaku memiliki keinginan untuk beralih ke gillnet karena melihat kesuksesan teman-teman seprofesinya.
ADVERTISEMENT
"Modal susah. Tapi memang saya ingin ke gillnet karena untungnya lebih besar," jelasnya.
Lain lagi dengan cerita seorang nelayan berinsial D. Kapalnya yang berukuran 88 gross ton (GT) tengah dipersiapkan untuk menggunakan gillnet.
"Kira-kira habis Lebaran lah saya siap berangkat ke Arafuru," kata D.
Saat ini, kapal D tengah diubah tata letaknya untuk penempatan alat tangkap ikan, alat bantu untuk menarik jaring, dan freezer.
"Sedang disiapkan geladak utamanya. Kalau dulu cantrang enggak pakai freezer, sekarang disiapkan palka (ruang kapal) jarak jauh pakai freezer," pungkasnya.