Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Momen Maulid Nabi, Menag Ajak Doakan Korban Kanjuruhan dan MTSN 19 Pondok Labu
8 Oktober 2022 10:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hari ini, 8 Oktober 2022 tepat 12 Rabiul Awal 1444 hijrah, umat Islam merayakan dan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Melalui momen Maulid Nabi tahun ini, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat muslim untuk mendoakan para korban meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan Malang dan banjir di wilayah Jakarta Selatan, khususnya siswa-siswi MTsN 19 Jakarta.
"Semoga seluruh amal kebaikan mereka diterima dan semua dosa diampuni Allah SWT. Amin," pinta Gus Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/10).
Oktober tahun ini memang disebut sebagai hari berkabung Tanah Air. Awal Oktober ratusan korban berjatuhan di Kanjuruhan usai pertandingan Persebaya melawan Arema Malang.
Tragedi yang disebabkan tembakan gas air mata itu pun menjadi sorotan, bahkan hingga dunia internasional. Tragedi itu adalah duka Indonesia, duka dunia sepak bola.
Dalam keterangan sama, Gus Yaqut juga tak lupa mengajak umat untuk tetap meneladani Rasulullah SAW, terutama dalam menjaga harmoni dan kerukunan.
"Rasulullah telah memberikan praktik terbaik dalam membangun harmoni dan kerukunan masyarakat Madinah. Umat Islam hidup rukun berdampingan dengan kaum Yahudi dan Nasrani, dieratkan oleh Piagam Madinah," kata Gus Yaqut.
ADVERTISEMENT
"Kerukunan adalah prasyarat pembangunan. Praktik baik yang diteladankan Rasulullah di Madinah, sepatutnya dicontoh umat Islam dalam membangun dan memajukan Indonesia di tengah keragaman masyarakatnya," tambahnya.
Menurut Gus Yaqut, dengan jumlah terbanyak, umat muslim Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam terus menjaga harmoni Indonesia. Bahkan, dunia melirik keberhasilan Indonesia dalam merawat kerukunan dan menguatkan moderasi beragama.
"Harmoni Indonesia adalah tugas kita bersama untuk merawat dan melestarikan. Tak ada bangsa yang maju tanpa kerukunan. Untuk itulah, harmoni adalah syarat utama laju pembangunan menuju pencapaian emas," pungkasnya.