Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Momen Paus Melihat Terowongan Silaturahmi Penghubung Istiqlal dan Katedral
5 September 2024 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Paus Fransiskus melanjutkan agendanya di hari ketiga kunjungan ke Indonesia. Pagi ini Paus Fransiskus menghadiri dialog antaragama di Masjid Istiqlal yang letaknya berseberangan dengan Gereja Katedral, Kamis (5/9).
ADVERTISEMENT
Paus disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, tokoh terkemuka seperti Jusuf Kalla, Quraish Shihab, Alwi Shihab, dan Sinta Nuriyah. Juga ada sejumlah pejabat negara seperti Menkominfo Budi Arie dan Menteri Investasi Rosan Roslani.
Begitu tiba, Paus langsung menyambangi Terowongan Silaturahmi, yaitu terowongan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral. Paus lalu diberikan bunga berwarna merah putih oleh dua orang anak sebagai tanda penghormatan dan perdamaian di Indonesia.
Paus didampingi oleh Nasaruddin Umar melihat dari depan Terowongan Silaturahmi. Keduanya lalu memberikan sambutan.
"Lorong Silaturahmi ini menghubungkan dua rumah ibadah dan di dalamnya banyak simbol-simbol yang sangat artistik yang melambangkan toleransi beragama," kata Nasaruddin kepada Paus.
Paus lalu menanggapi. Menurutnya kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda memiliki tugas untuk membantu semua orang melewati terowongan ini dengan kondisi yang terang. Terhadap masa-masa gelap, harus dilawan bersama dengan tanda persaudaraan, dengan menghargai identitasnya yang dilakukan dengan persahabatan yang mengantarkan menuju jalan yang terang.
ADVERTISEMENT
"Saya berdoa kepala Allah Sang Pencipta segala sesuatu agar Ia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan dan persaudaraan. Terima kasih," kata Paus.
Nasaruddin lalu menjelaskan kepada Paus bahwa Lorong ini juga bisa digunakan untuk kegiatan kolaborasi antarumat beragama. Dia berharap semoga dengan Jembatan Silaturahmi ini menjadi simbol toleransi beragama.
"Semoga Jembatan Silaturahmi ini menjadi jembatan persaudaraan bukan saja Katolik dan Islam tetapi juga antar umat beragama, tetapi juga antar umat manusia," ucap Nasaruddin.