MRT: Fokus Kami Pengadaan Lahan Park and Ride, Bukan Tambah Fasilitas

24 Oktober 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Park and Ride Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Park and Ride Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Park and ride menjadi salah satu cara untuk mengalihkan warga menggunakan transportasi umum. Meski lahannya sudah tersedia, fasilitasnya terbilang seadanya.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 3 park and ride di sekitar Stasiun MRT. Yakni park and ride Lebak Bulus, park and ride South Quarter, dan park and ride Fatmawati.
Setiap park and ride memiliki fasilitas berbeda. Tapi, yang paling utama, yakni lahan yang luas untuk menampung banyak kendaraan.
Sedangkan, fasilitas lain seperti kanopi hingga lantai aspal yang mulus tak ditemukan di setiap park and ride. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengguna park and ride.
Suasana di Park and Ride Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
"Saran dari saya karena tempatnya ini terbuka lahannya jadi bisa dikasih atap supaya tidak kehujanan atau kepanasan kendaraannya," ujar Dinda Maisya, salah satu pengguna Park and Ride Lebak Bulus, Selasa (22/10).
"Saya berharap bisa diperluas dan fasilitasnya bisa lebih ditingkatkan lagi," ujar Reza, pengguna lainnya yang kumparan temui.
Suasana di Park and Ride South Quarter, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Merespons hal tersebut, PT MRT Jakarta mengatakan penambahan fasilitas pada park and ride yang sudah ada itu memang tidak menjadi prioritas mereka. Terlebih lahan yang memang dibangun atas kerja sama dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Fasilitas untuk park and ride yang terintegrasi, terutama dengan pihak Dishub, memang tidak akan ditambah fasilitas lagi. Cuma lebih ke penataan begitu ya," jelas Corporate Secretary Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaludin, kepada kumparan, Selasa (22/10).
"Untuk kanopi dan lain sebagainya itu tidak sebanding ya dengan harga yang sekarang ini kan relatif murah," sambung Kamal.
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Setiap warga yang menggunakan park and ride akan dikenakan Rp 5.000 untuk mobil, Rp 2.000 untuk motor, dan Rp 1.000 untuk sepeda untuk sekali masuk. Harga ini memang dibanding tempat parkir lainnya yang menerapkan tarif parkir per jam.
Kendati begitu, Kamal mengatakan, PT MRT punya prioritas lain terkait park and ride. Memperbanyak lahan, itulah fokus yang tengah dikejar oleh moda transportasi umum terbaru di Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
"Tapi paling tidak, yang menjadi target kami bukan itu (fasilitas). Kami masih melanjutkan diskusi dengan Tripatra di Fatmawati untuk pengadaan lahan lagi. Menambah titik park and ride supaya lebih banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, itu yang menjadi fokus kami," ia menegaskan.
"Ada beberapa kerja sama yang sedang kami bahas, cuma ya belum bisa kami informasikan sekarang," lanjutnya.
Suasana di Park and Ride Fatmawati, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Meski tengah menjajaki berbagai kerja sama untuk pengadaan lahan baru, ia menegaskan tidak semua stasiun MRT bakal memiliki area Park and Ride. Kantong parkir semacam ini akan lebih banyak ditempatkan di pinggiran kota Jakarta, seperti kawasan Lebak Bulus dan sejumlah titik di Jakarta Selatan.
"Yang di pusat kota kami tidak mendorong park and ride. Kami lebih menyarankan agar menggunakan sepeda dan sebagainya, karena pusat sudah terlalu padat ya, jadi enggak mungkin ditambah park and ride," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Langkah ini pun sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dinas perhubungan membongkar park and ride yang telah dibangun di area Thamrin 10, dengan alasan letaknya yang tepat di pusat ibu kota.
Selain soal fasilitas dan rencana pengadaan lahan baru, hal lain yang tengah dibahas oleh pihak MRT yakni mengenai revitalisasi trotoar. Sebab, beberapa lahan Park and Ride yang sudah ada itu memiliki jarak yang lumayan jauh untuk masyarakat mengakses stasiun MRT.
Sebut saja Park and Ride Lebak Bulus, untuk menuju stasiun MRT, masyarakat harus berjalan kaki sekitar 250 meter. Begitu juga dengan Park and Ride Fatmawati yang berada di seberang stasiun, sehingga untuk ke sana masyarakat harus berjalan kaki dan memanfaatkan jembatan penyeberangan orang.
ADVERTISEMENT
"Mungkin tantangan untuk memastikan pengguna bisa berjalan dengan aman dari Park and Ride di trotoar ya, menuju MRT. Itu yang masih kami kerjakan," pungkas Kamal.
Suasana depo Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya tengah menyusun konsep park and ride baru di kawasan Ragunan. Meski begitu, Syafrin belum menyebutkan lokasi pasti park and ride Ragunan baru yang akan dibangun.
"Ragunan yang akan kita push jadi park and ride yang support terhadap Stasiun MRT di Fattmawat. Nanti dari Ragunan itu akan kita siapkan shuttle bus yang dari park and ride ke MRT," tutur Syafrin.
Mobil yang diparkir di Park and Ride Fatmawati, Jakarta. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Saat ini memang sudah ada park and ride yang lokasinya tepat di pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan. Tapi, lokasinya sangat jauh dari Stasiun MRT. Syafrin menyebut park and ride yang baru ini lebih besar kapasitasnya dibanding yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
"Ragunan muat sekitar 146 kendaraan, dia sementara luasnya 3.040 meter persegi, cukup banyak itu 146 mobil dan beberpaa motor," tambah dia.
Di sisi lain, Syafrin tengah berupaya untuk merevitalisasi park and ride Lebak Bulus. Saat ini, park and ride Lebak Bulus dapat menampung 150 mobil dan 1.200 motor.