Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PP Muhammadiyah ikut menanggapi anggota kontingen Timnas U-23 Indonesia yang tak sengaja memakan daging babi di sela perhelatan SEA Games 2019 di Filipina. Bagaimana pandangan mereka?
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak tahu (itu daging babi), tidak masalah. Tapi kalau sudah tahu lalu dimakan juga, maka itu jelas melanggar ketentuan agama," kata anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas dalam pesan singkat, Kamis (28/11).
Di sisi lain, Anwar menyarankan agar pimpinan kontingen Indonesia di SEA Games lebih hati-hati setelah ini. Soal makanan dan minuman halal merupakan hal pokok.
"Sebaiknya pimpinan kontingen sudah bisa memastikan bahwa yang akan dimakan dan diminum oleh atlet yang muslim adalah makanan dan minuman yang halal," jelas Anwar.
Selain soal makanan, pimpinan kontingen juga perlu memperhatikan aspek keagamaan atlet. Termasuk soal ibadah.
"Pimpinan kontingen hendaknya juga memperhatikan masalah agama dan keagamaan dari atletnya. Selain masalah makanan juga masalah ibadah dan salat mereka bagi yang beragama Islam," jelas Anwar.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan protes, panitia SEA Games 2019 di Filipina angkat bicara. Kepala koki SEA Games Filipina, Bruce Lim, memutuskan untuk menyediakan makanan full halal selama berlangsungnya SEA Games bagi semua atlet dari 11 negara.
"Kami memutuskan seluruh makanan halal untuk SEA Games karena kami ingin memberikan jalan bagi saudara-saudari muslim kami, bahwa kami peduli pada mereka," kata Lim dalam konferensi pers oleh Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina pada Rabu (27/11), dikutip dari media Inquirer, Kamis (28/11).
Sementara itu, Direktur Media dan Digital PSSI Gatot Widikdo yang mendampingi Timnas U-23 di SEA Games meluruskan polemik soal salah makan daging babi. Gatot menyatakan, hanya dia yang tidak sengaja memakan daging babi di hotel karena minimnya penanda. Insiden ini tidak menimpa Timnas U-23 karena mereka punya chef sendiri.
ADVERTISEMENT