Muhammadiyah Sambut Kedatangan Paus Fransiskus: Kehormatan untuk Indonesia

3 September 2024 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus menghadiri Misa Krisma di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Kamis (28/3/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus menghadiri Misa Krisma di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Kamis (28/3/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepala negara Vatikan itu akan tiba di Indonesia hari ini, Selasa (3/9). Paus akan berada di Indonesia hingga Kamis (5/9).
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan kunjungan Paus Fransiskus.
"Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang. Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global," kata Haedar dalam pernyataan tertulis, Selasa (3/9).
Apel terkait penjagaan kedatangan Paus Fransiskus ke Kedubes Vatikan, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Haedar menilai kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.
"Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity. Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antar iman dalam perdamaian," ujarnya.
Paus Fransiskus (kiri) bersama Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb menandatangani sebuah dokumen tentang memerangi ekstremisme, saat pertemuan antaragama di Founder's Memorial,Februari 2019. Foto: REUTERS/Tony Gentile
Lebih lanjut, Haedar juga mengatakan rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya.
ADVERTISEMENT
"Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur," katanya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (kiri) bersama Imam Besar atau Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmad Al Thayyib (kanan) di kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7). Foto: Dok. Istimewa
Haedar mengatakan pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina.
"Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia," kata Haedar.