Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rabu (14/6) melakukan proses mediasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat. Dari hasil mediasi pihak MUI menyetujui kebijakan 8 jam belajar per hari Kemendikbud.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf amin menjelaskan bahwa program belajar 8 jam per hari merupakan penguatan karakter generasi muda dalam menghadapi era globalisasi. Sehingga dibutuhkan peran penting dari sekolah dalam mengahadapi era globalisasi
"Kebijakan yang ditempuh oleh Kemendikbud, merupakan penguatan karakter sebagai jawaban perkembangan tantangan globalisasi, melahirkan konsep pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Sehingga optimalisasi peran sekolah sangatlah penting," ujar Ma'ruf, di kantor pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).
Ma'ruf menambahkan, kebijakan Kemendikbud tersebut akan dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu MUI akan membuat saran kepada Kemendikbud mengenai pelaksanaan program belajar 8 jam per hari
"Kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap dan optional, maka MUI membuat saran. Secara umum kebijakan ini sangat tepat dan sesuai dengan MUI dan masyarakat dalam penguatan karakter bangsa," imbuh Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi menjelaskan pihaknya datang ke MUI untuk meminta saran pelaksanaan program belajar 8 jam per hari. Dan meminta maaf kepada pihak MUI terkait kesalahpahaman jam belajar Madrasah Diniyah.
“Bahwa kami hadir di MUI untuk berkonsultasi, meminta saran rencana desiminasi program penguatan katakter mulai tahun ajaran baru nanti, dan banyak sekali saran dan kritikan dari MUI, masalah lancarnya sosialisasi Kemendikbud, untuk itu meminta maaf kepada pihak manapun yg telah merasa dirugikan adanya kesalahpahaman terkait jam belajar Madrasah Diniyah yang akan terganggu adanya program penguatan karakter dari program belajar 8 jam per hari," pungkas Muhadjir.
ADVERTISEMENT