Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
PPP akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 14-16 Desember mendatang. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, salah satu agenda mukernas adalah membahas jadwal muktamar untuk pemilihan ketum definitif.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PPP saat ini masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) Suharso Monoarfa. Suharso menggantikan M. Romahurmuziy yang terkena OTT KPK.
Sedianya, muktamar PPP akan digelar pada Oktober 2021. Namun, ada opsi mempercepat muktamar menjadi April 2021.
"Mukernas nanti akan memutuskan apakah muktamar PPP untuk memilih ketum yang definitif itu akan dipercepat atau tidak. Kalau dipercepat berarti muktamarnya kembali kepada siklus lima tahunan berarti di April 2021," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).
Selain itu, Arsul menjelaskan, Mukernas PPP juga akan mengevaluasi kepengurusan di bawah pimpinan Suharso Monoarfa dan dirinya.
"Ini akan mengevaluasi juga hal-hal yang sudah dikerjakan oleh DPP PPP di bawah Plt ketum Suharso dan Arsul Sani sebagai sekjen apa yang kurang. Apa yang dianggap berhasil dan apa yang dianggap gagal dikerjakan, nantinya wilayah-wilayah yang akan mengevaluasi," jelas Arsul.
Mukernas PPP juga akan membahas perihal persiapan partai dalam menghadapi Pilkada Serentak 2020. Sebagaimana diketahui, ada 270 daerah yang menggelar Pilkada serentak pada September 2020.
ADVERTISEMENT
"Tentu mukernas akan membicarakan persiapan PPP untuk pilkada serentak ya hanya kami sudah menegaskan terkait pilkada ini DPP PPP tidak mengenakan mahar politik. Jadi, supaya clear, ini disampaikan kepada para calon kalau ada kemudian katakanlah ini untuk PPP harga per kursi sekian, itu tidak ada," sebutnya.
Lebih lanjut, Arsul menegaskan tak ada kubu-kubuan di internal PPP. Dia mengajak agar Mukernas PPP berlangsung secara guyub. Sebagaimana diketahui PPP sempat terpecah antara Kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz, kini kubu Djan Faridz dipimpin Humphrey Djemat.
"Pokoknya kita akan membahas teman-teman yang belum bergabung kepada DPP yang mempunyai legitimasi baik dari SK menkumham maupun putusan pengadilan, mari bergabung," tanda Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP itu.
ADVERTISEMENT