Muncikari Wisata Seks ‘Halal’ di Puncak, Bogor, Miliki 40 PSK

14 Februari 2020 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo (kiri) bersama tiga pelaku perdagangan orang.  Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo (kiri) bersama tiga pelaku perdagangan orang. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dittipidum Bareskrim Polri menangkap Nunung Nurhayati dan Komariah di kawasan Puncak, Bogor. Mereka merupakan muncikari prostitusi wisata seks ‘halal’ yang beroperasi sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Dari data yang diterima kumparan, Nunung mengelola 20 orang perempuan. Sedangkan Komariah juga memiliki 20 perempuan. Para perempuan tersebut ‘dipelihara’ di salah satu tempat di puncak Bogor.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono dan Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo menggelar konpers perdagangan orang. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Dalam menjalankan aksinya, muncikari ini menyediakan paket berupa kawin kontrak dan booking out (short time). Untuk kawin kontrak dipatok Rp 7 juta dengan jangka waktu pemakaian 1 minggu, sedangkan booking out dibanderol Rp 500 ribu berdurasi 2 sampai 3 jam.
“Itu kan dari 2015. Siapa yang bersedia untuk kawin kontrak siapa yang bersedia short time gitu. Jadi sudah ada mereka ada 10-20 anak asuhlah istilahnya,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (14/2).
Ilustrasi prostitusi. Foto: Shutter Stock
Ferdy menuturkan, perempuan penyedia jasa prostitusi kebanyakan berasal dari Jawa Barat. Setiap keuntungan yang diperoleh, 40 persen untuk muncikari sedangkan 60 persen untuk perempuannya.
ADVERTISEMENT
“Merekrut dari kampungnya. Sudah ada orang-orangnya dari dulu,” kata Ferdy.