Najib Razak: Saya Tidak Mencuri, Saya Korban Serangan Politik

21 Mei 2018 1:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Najib Razak. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Najib Razak. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, membantah dirinya terlibat korupsi. Dia menyebut hanya korban serangan politik yang dimaksudkan untuk melemahkan partainya, United Malays National Organisation (UMNO).
ADVERTISEMENT
"Saya bukanlah orang yang mencuri apa yang menjadi milik orang-orang," kata Najib dalam acara UMNO di Pekan (ibu kota Kerajaan Pahang) seperti dilansir Asiaone, Senin (21/5).
Lebih lanjut, Najib menyebut masyarakat Pekan tahu bahwa dirinya tidak mencuri. Menurutnya, tercatat 42 tahun sudah dia melayani masyarakat Pekan.
"Sekarang saya ditarget karena merupakan mantan Perdana Menteri dan pemimpin partai politik. Jadi, jika citra saya dilemahkan, nama UMNO juga akan lemah. Ini adalah strategi politik," tambah Najib.
PM Najib Razak berikan suara dalam pemilu (Foto: AFP/MOHD RASFAN)
zoom-in-whitePerbesar
PM Najib Razak berikan suara dalam pemilu (Foto: AFP/MOHD RASFAN)
Menurut Najib, ada pihak-pihak yang menyebut dirinya tidak akan menyerahkan kekuasaannya dengan damai, sehingga akan menyebabkan kegaduhan. Nyatanya, hal tersebut tidak terjadi.
Najib menambahkan, dia akan terus mendukung perjuangan UMNO, meski Barisan Nasional tak lagi mengontrol Putrajaya (pusat pemerintahan).
ADVERTISEMENT
"Saya dengan siap menerima kekalahan dengan hati terbuka tapi kini kita harus melanjutkan perjuangan untuk masyarakat dan kita harus menunjukkan ke masyarakat bahwa kita bersungguh-sungguh," ucap Najib yang pekan lalu mengundurkan diri sebagai presiden UMNO.
Terkait dengan pernyataan Najib tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (MACC) Malaysia sebelumnya telah memanggil mantan perdana meneteri itu pada Jumat (18/5). Pemanggilan dilakukan untuk menginvestigasi keterlibatan Najib dalam korupsi di BUMN 1MDB.
Najib diduga menerima aliran dana dari 1MBD sebesar USD 10,6 juta atau setara 149 miliar yang ditransfer ke rekening pribadinya.