NasDem soal PKS: Kami Masih Taaruf, Biarkan Proses Berjalan Natural

2 November 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai melakukan pertemuan dengan PKS, Partai NasDem menyebut tak menutup kemungkinan untuk membuka peluang kerja sama dengan partai yang diketuai Sohibul Iman itu. Setelah pertemuan itu, kedua partai masih melakukan pendekatan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menuturkan, partainya tak ingin terburu-buru untuk menjalin kerjasama politik. Ia ingin seluruh proses berjalan natural.
"Ini masih taaruf. Kalau pertemuan pertama langsung tancap gas, kan biasanya kalau yang cepat-cepet itu gampang patah juga. Biar kemudian kita bangun sebagai proses yang benar-benar natural dan berikutnya ada agenda-agenda yang harus kita susun, kapan selanjutnya," kata Willy dalam diskusi 'Memaknai pelukan politik PKS dan NasDem' di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).
Ketua DPP NasDem Willy Aditya Foto: Dok. Partai NasDem
Willy kemudian menyampaikan seloroh Sohibul ke Ketum NasDem Surya Paloh soal kemungkinan berkoalisi. Ia menyebut apabila NasDem dan PKS bergabung, hampir mencapai batas presidential threshold (PT).
"Sebenarnya luput disampaikan ada bercandaan Pak Sohibul dalam pertemuan itu Bang Surya ini kalau NasDem dan PKS ini kalau bersatu kurang sedikit aja 20 persen," ucap Willy.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Willy, juru bicara (Jubir) PKS, Ahmad Fathul Bahri, menuturkan pertemuan Sohibul dan Surya Paloh merupakan hal wajar yang dilakukan untuk mencairkan demokrasi setelah pemilu 2019.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersalaman dengan Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Apa yang dilakukan dua pimpinan partai hal-hal ini juga hal yang wajar saja dan hal yang baik krn kita kemarin melewati kontestasi demokrasi yang mungkin bagi banyak kalangan dilihat terlalu keras benturannya," kata dia.
"Partai politik juga cair dan bersilaturahim dan itu juga ditunjukkan Pak Surya Paloh yang sangat luar bisa kepada PKS. Bagi kami suatu penghargaan," lanjut Fathul.
Fathul menuturkan meski posisi partainya dan NasDem saat ini berbeda, namun setiap partai harus tetap saling berkomunikasi.
"Sistem politik kita, sistem demokrasi kita di bawah pun bilang bahwa kami oposisi, tapi oposisi ini adalah kerangka demokrasi khas Indonesia. Saya yakin semua parpol ada dalam pemerintahan tapi akan tetap menjadi penyeimbang di parlemen," tutur dia.
ADVERTISEMENT