Obat Penawar Gagal Ginjal Anak Fomepizole Mulai Mengalir ke Indonesia

Fomepizole, antidot untuk mengobati gagal ginjal akut pada anak yang diimpor Kemenkes. Foto: x-gen.us

Sebanyak 10 vial antidotum Fomepizole dari Singapura untuk gagal ginjal anak tiba di Indonesia pada Kamis (27/10). Hal ini diungkap Jubir Kemenkes Mohammad Syahril.

Sejauh ini, Indonesia telah mendatangkan 30 vial antidote Fomepizole dari Singapura untuk didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan.

“(Sebanyak) 20 vial tiba pada tanggal 10 dan 18 Oktober, digunakan untuk pengobatan ke pasien yang ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” ujar Syahril.

“Dan (ada) 10 vial lagi yang akan datang pada hari ini. Akan didistribusikan ke semua rumah sakit rujukan pemerintah yang merawat pasien (gagal ginjal akut),” lanjutnya.

Tidak hanya Singapura, Kementerian Kesehatan juga dikabarkan mendatangkan 16 vial antidotum Fomepizole dari Australia pada Sabtu (22/10). Semua telah disebar ke beberapa rumah sakit rujukan.

“Sementara 16 vial yang didatangkan dari Australia pada tanggal 22 Oktober telah didistribusikan kepada Rumah Sakit M. Jamil Padang, kemudian Rumah Sakit Supomo Surabaya, Rumah Sakit Adam Malik Medan, dan Rumah Sakit Zainoel Abidin Aceh,” jelasnya.

Indonesia juga telah mendapatkan donasi sebanyak 200 vial antidotum Fomepizole yang didatangkan dari Jepang. Antidotum ini dikabarkan akan tiba pekan depan.

Rencananya, antidotum tersebut akan kembali didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah rujukan ginjal di Indonesia.

“Direncanakan juga (akan ada) tambahan 70 vial obat Fomepizole yang akan didatangkan lagi dari Singapura,” ucapnya.

“Jadi mudah-mudahan pengadaan obat antidotum ini dapat mempercepat untuk pengobatan sebagai penawar dari pasien-pasien gagal ginjal,” katanya.

Syahril menegaskan untuk obat Fomepizole ini harganya Rp 16 juta per vial. Namun dipastikan diberikan ke pasien anak secara gratis.

Sejauh ini total kasus di Indonesia mencapai 269 anak. 157 di antaranya meninggal dunia

Reporter: Andin Danaryati