Operasi Mencari Malika!

20 Desember 2022 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan Malika Anastasya, bocah 6 tahun yang diculik, belum diketahui hingga saat ini. Bocah itu diculik seorang pemulung di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).
ADVERTISEMENT
Orang tua korban telah mencari anaknya itu ke berbagai tempat. Namun hasilnya nihil.
Kepolisian juga terus melakukan penyelidikan demi menemukan Malika. Terbaru foto Malika diposting dalam akun Instagram TMC Polda Metro.
Malika Anastasya (6), bocah perempuan yang hilang diculik di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa
Akun tersebut juga memberitahukan ciri-ciri korban.
"Diinformasikan telah hilang seorang anak perempuan bernama Malika dengan ciri-ciri terdapat tanda lahir pada bagian lengan sebelah kanan di sekitaran Sawah Besar Jakarta Pusat," tulis akun TMC Polda Metro.
Masyarakat diminta untuk melaporkan bila mengetahui keberadaan Malika.
"Bagi masyarakat yang menemukan dapat menghubungi kontak telpon : 0812-1208-5454 an. Bpk. Endar," tulisnya.

Penyelidikan Polisi

Dalam kasus penculikan tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan telah mengantongi ciri-ciri gerobak yang digunakan pelaku untuk bekerja. Saat ini masih dalam pencarian polisi.
ADVERTISEMENT
"Ciri-ciri gerobaknya sampingnya berwarna kuning, di rodanya ada kipas. Gerobaknya yang menggunakan pedal pengayuh. Itu yang masih kita cari keberadaannya," kata Komarudin, Senin (19/12).
Komarudin mengatakan pelaku sering mampir di warung orang tua korban. Saat peristiwa penculikan terjadi, pelaku disebut sengaja menitipkan tasnya kepada kakak korban. Hal itu dilakukan agar pelaku dapat melancarkan aksinya.
Namun sayang dari tas itu tidak ada petunjuk apa pun yang dapat digali polisi.
"Isinya hanya bekas kartu perdana, alat charge HP, kemudian satu lagi tidak ada identitas sama sekali," pungkasnya.