Parmi Bangun Rumah di Kampung dari Hasil Jualan Jamu Gendong

13 Juni 2018 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parmi, penjual jamu gendong. (Foto: Satrio Rifqi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Parmi, penjual jamu gendong. (Foto: Satrio Rifqi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Parmi (50), meraih kesuksesan berkat perjuangan kerasnya berjualan jamu gendong. Dari hasil berdagang jamu, wanita asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu mampu membangun rumah di kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
Keinginannya membangun rumah sendiri muncul saat ia masih berusia 20 tahun. Namun Parmi tidak bisa menuntut keluarga untuk membuatkan rumah untuknya. Pasalnya Parmi dibesarkan dari keluarga yang sederhana.
Cita-cita membangun istana untuk keluarga menggugah hatinya untuk merantau ke Jakarta. Dengan modal kemampuan meracik jamu, Parmi memutuskan untuk berjualan jamu gendong di Ibu Kota.
"Jualan jamu juga diajari sama kakak sepupu, lihat beliau sukses jualan jamu di Jakarta, jadi ingin juga," ujar Parmi kepada kumparan di rumah kontrakannya yang berukuran 2x3 meter di Cipete, Jakarta Selatan.
Rumah Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
Hasil berjualan jamu selalu ia tabung untuk modal membangun rumah. Kini dengan semangatnya yang tidak pernah padam, Parmi dapat membangun rumah di kampung halamannya, Sukoharjo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Parmi mengaku rumah yang ia bangun pun tidak langsung jadi dalam waktu yang singkat. Perlu waktu bertahun-tahun lamanya untuk membangun rumah impiannya. Parmi harus mencicil membeli bahan bangunannya satu persatu saat uang tabungannya terkumpul.
"Setiap duit terkumpul beli tanah, dan itu enggak langsung dibangun, nyicil lagi beli besi, beli kayu, makanya sampai bertahun-tahun baru jadi rumahnya," tuturnya.
Dia juga dibantu oleh suaminya dan keluarga suaminya dalam membangun rumahnya itu. Meski rumah yang ia bangun belum jadi dengan sempurna, Parmi bersyukur karena telah mencapai salah satu impiannya itu.
Hingga kini penjual jamu itu tetap menabung untuk merapikan rumahnya yang belum terbangun sempurna. Parmi juga berniat membuat garasi di rumahnya, pasalnya ia juga berniat membeli mobil untuk dipakai jalan-jalan bersama keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Ini rumah juga masih mau dirapikan dapur dan terasnya. Ingin buat garasi juga, tapi biar anak saya aja yang beli mobil kalau sudah lulus kuliah dan dapat pekerjaan yang enak," tuturnya.
Rumah Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Parmi, penjual jamu gendong (Foto: Satrio Firmansyah/Kumparan )
Berjualan jamu di Jakarta membuat Parmi jarang pulang ke rumah. Namun saat lebaran Parmi mengaku tidak pernah absen untuk pulang ke kampung halamannya.
Beruntung selama 25 tahun menjadi penjual jamu gendong, ia tidak pernah mengeluarkan banyak uang untuk membeli tiket mudik. Parmi selalu mengikuti program mudik gratis yang diadakan Sido Muncul. Dia selalu pulang bersama ribuan penjual jamu yang lain, teman senasib dan seprofesi Parmi.