Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Duta Besar Kamboja untuk Indonesia Hor Nom Bora mengamuk saat partai oposisi, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), menggelar konferensi pers di Jakarta, pada Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
CNRP menggelar konpers terkait pelarangan dua orang kadernya dan tokoh demokrasi Sam Rainsy dan Mo Sochua kembali ke Kamboja.
Menurut penyelenggara konpers sekaligus Pengurus Yayasan Kurawal, Darmawan Triwibowo, kejadian naik pitamnya Dubes Kamboja berawal dari surat protes yang mereka terima.
Surat itu dikirim oleh Kedutaan Kamboja di Indonesia yang menyatakan bahwa acara konpres tersebut ilegal karena tak mengantongi izin.
Protes itu direspons Darmawan dengan mengirim surat balasan. Ia mengatakan, acara tidak ilegal dan tak perlu izin lantaran dilakukan secara tertutup dan hanya mengundang media.
"Besoknya sebelum jam 9 Dubes Kamboja tetap datang ke tempat acara, sambil membawa polisi dan kembali mengatakan acara kami ilegal," kata Darmawan saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Darmawan meminta bukti kepada Dubes Hor Nom Bora dan polisi bagian mana yang ilegal. Namun, mereka tak bisa membuktikannya.
Acara pun berlangsung hingga akhir. Tetapi di tengah acara Dubes Kamboja geram saat kontributor Sydney Morning Herald mencoba mengajukan pertanyaan.
"Diam," kata Hor Nom Bora membalas pertanyaan dari koresponden tersebut.
Melansir Sydney Morning Herald, Kedutaan Kamboja untuk Indonesia dalam pernyataannya menyayangkan keberadaan Sochua.
Kedutaan Kamboja meminta agar pihak berwenang Indonesia segera menangkap Sochua dan mendeportasinya.
Krisis politik di Kamboja terjadi jelang pemilu 2018 lalu. Kala itu, pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen memerintahkan agar CNRP dibubarkan karena dituduh bekerjasama dengan pihak asing.
Selain membubarkan CNRP, pemerintahan Hun Sen juga menangkap Presiden CNRP Kem Sokha.
ADVERTISEMENT