Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Partisipasi Pemilih Turun Drastis, KPU Jakarta Akan Evaluasi
28 November 2024 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata, menyebut ada kecenderungan penurunan partisipasi pemilih di Pilkada dibanding dengan Pilpres dan Pileg 2024. Hal ini menyusul ramai soal tingkat partisipasi di Pilgub Jakarta yang cenderung rendah.
ADVERTISEMENT
“Memang menurut pemantauan kami, alur pemilih di TPS agak renggang ya, tapi kami belum tahu angka pastinya, berapa tingkat partisipasi, tapi untuk pilkada memang cenderung biasanya lebih rendah dari pilpres,” kata Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU Jakarta, Kamis (28/11).
Wahyu mengakui partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024 terus turun. Sekarang angkanya diperkirakan hanya 50-an persen.
"Tingkat partisipasi kami misalnya di 2007 ya, awal 2007 itu sekitar 65 persen, di 2012 juga 65 persenan, di 2017 memang agak tinggi ya, kalau saya tidak salah 78 persen," tutur dia.
"Jadi kami sedang merekap juga, tentu saja kami akan melakukan evaluasi, kalau memang ada penurunan tingkat partisipasi. Apakah memang disebabkan karena program-program kami yang kurang baik di masyarakat, atau memang ada kondisi tertentu ya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Anggota KPU Jakarta, Astri Megatari, menyebut KPU Jakarta telah berupaya maksimal mensosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Dia mengatakan, KPU Jakarta telah mensosialisasikan partisipasi pemilih dari mulai tingkat pemilih pemula hingga sosialisasi di tempat keramaian.
“Yang pasti KPU DKI Jakarta di sini sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi pendidikan pemilih maupun penyampaian informasi kepada masyarakat luas,” ujarnya di lokasi yang sama.
“Dan kalau hasilnya kemarin seperti disampaikan mungkin tidak sesuai dengan harapan atau lebih rendah daripada pilpres maka hal-hal ini perlu kita kaji lebih dalam lagi dan evaluasi supaya ke depan kita bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.
Dari data yang dikumpulkan, partisipasi pemilih di Jakarta rendah. Ini artinya, tingkat golongan putih (Golput) atau warga yang tidak memilih.
ADVERTISEMENT
Angka partisipasi pemilih hanya 4.357.512 (53,05%) dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 8.214.007. Angka ini menunjukkan jumlah golput mencapai 46,95%. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang pemilu di Jakarta.