Pasang Baliho, Puan, Airlangga, Cak Imin Dinilai Tengah Berjuang Dikenal Publik

6 Agustus 2021 12:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baliho Puan Maharani di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Baliho Puan Maharani di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Billboard dan baliho Puan Maharani, Airlangga Hartarto, hingga Muhaimin Iskandar kini banyak dipasang di jalanan di beberapa daerah. Banyak yang berspekulasi para elite politik ini tengah 'curi start' untuk Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Pengamat politik, Muhammad Qodari, tak memungkiri ketiga tokoh ini sengaja memasang billboard dan baliho demi Pilpres 2024, karena saat ini mereka belum terlalu dikenal luas oleh publik.
"Ketiga tokoh ini tingkat pengenalannya di masyarakat Indonesia itu belum maksimal. Kalau enggak salah Mbak Puan sekitar 60 persen, Airlangga sekitar 40-50 persen, tergantung kepada surveinya yang mana dan kapan. Jadi kalau kita bicara pemilu, memang tingkat pengenalan itu harus di angka 95 bahkan 100 persen. Jadi memang potensi suara para tokoh ini belum optimal," jelas Qodari, Jumat (6/8).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Qodari lalu membeberkan terdapat variabel seseorang bisa mendulang suara dukungan. Yang paling berpeluang adalah tokoh itu harus dikenal dan disukai, sehingga dia memiliki elektabilitas yang tinggi juga. Ia melihat ketiga tokoh ini sedang berusaha mencapai variabel tersebut.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk Airlangga dan Cak Imin, ia menilai keduanya sedikit terbantu karena merupakan ketua umum partainya masing-masing, yakni Golkar dan PKB. Sedangkan Puan memiliki figur ibunya sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi yang bisa menarik suara.
"Saya kira tiga tokoh itu sedang berjuang pada aspek pengenalan. Dan walaupun ada ide, gagasan, misal Mbak Puan soal kebhinekaan, Pak Airlangga soal kerja gitu, Cak Imin saya lihat kayaknya masih mencari-cari, dinamis," tutur Direktur Eksekutif Indo Barometer itu.
Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengungkapkan sejauh ini popularitas Puan, Airlangga, dan Cak Imin tidak sebesar tokoh-tokoh lainnya. Sebut saja Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Adi menilai wajar jika ketiga tokoh tersebut berusaha lebih memperkenalkan diri ke publik lewat baliho dan billboard yang dipasang di jalanan.
Billboard Airlangga Hartarto 2024 di Cipanas, Cianjur. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
"Kalau lihat survei popularitas, Puan, Airlangga, Cak Imin ini tidak sementereng nama besar seperti Prabowo, Anies, atau Ganjar. Jadi wajar sebenarnya kalau mereka bikin baliho untuk menaikkan elektabilitas," ujar Adi.
"Tentu dalam ilmu politik minimal syarat bertanding pilpres, minimal popularitas di atas 85 persen, itu minimal untuk bertanding. Kalau di bawah itu tentu lampu merah. Jadi mereka sedang kejar titik aman popularitas sebagai bekal lawan di 2024," lanjut dia.
Adi juga tak membantah ketiga tokoh ini sedang berusaha memperkenalkan diri ke publik. Sekaligus menjadi medium pembuktian diri bahwa mereka bisa menjadi salah satu pemimpin yang layak diperhitungkan untuk 2024.
ADVERTISEMENT
"Tujuannya meningkatkan popularitas supaya rakyat tahu. Puan, Airlangga, Muhaimin sebagai salah satu pemimpin yang layak diperhitungkan untuk 2024. Enggak mungkin baliho niatnya mau masuk surga, pasti tujuannya politik. Apa tujuannya? Popularitas. Itu enggak bisa dibohongi," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: