Paus Leo XIV Ternyata Kritikus Donald Trump dan JD Vance

9 Mei 2025 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Leo XIV yang baru terpilih, Kardinal Robert Prevost menyampaikan sambutan di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025). Foto: Yara Nardi/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Paus Leo XIV yang baru terpilih, Kardinal Robert Prevost menyampaikan sambutan di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025). Foto: Yara Nardi/Reuters
ADVERTISEMENT
Robert Prevost atau Paus Leo XIV mencetak sejarah sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma pertama dari Amerika Serikat (AS). Sebelum terpilih menjadi Paus ternyata Prevost adalah kritikus Presiden AS Donald Trump dan Wapres JD Vance.
ADVERTISEMENT
Kritik Paus Leo XIV saat masih menjadi kardinal disampaikan lewat unggahan akun X, @drprevost. Belum terkonfirmasi apakah akun itu dikendalikan oleh Prevost sendiri atau memakai admin.
Salah satu unggahan Prevost yang menunjukkan kritikan terhadap kepemimpinan di AS nampak pada Februari 2025 lalu. Dia mengunggah artikel berjudul: JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat kasih kita kepada orang lain.
Presiden terpilih AS Donald Trump berbincang dengan Wakil Presiden terpilih AS James David Vance jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Amerika Serikat, Senin (20/1/2025). Foto: Chip Somodevilla/Pool via REUTERS
Kemudian pada April 2025, lewat unggahan X, Prevost mengkritik pertemuan Trump dengan Presiden El Salvador, Nayib Bukele. Pertemuan kedua pemimpin itu membahas penjara bagi anggota genk di AS.
Prevost memposting ulang komentar yang berisi: "Apakah kalian tidak melihat penderitaan? Apakah hati nurani Anda tidak terganggu?"
Kedubes Peru untuk Vatikan telah mengkonfirmasi keaslian akun @drprevost. Tapi, Vatikan belum memberikan komentar. Prevost dulunya pernah bertugas di Peru.
ADVERTISEMENT
Adapun baik Trump mau pun Vance sudah memberikan selamat atas terpilihnya Prevost. Trump mengaku bangga atas pencapaian Prevost.
“Memiliki Paus dari Amerika Serikat merupakan suatu kehormatan besar,” ucap Trump.
Meski demikian, terpilihnya Prevost ternyata mengundang reaksi negatif dari pendukung Trump. Aktivis pendukung Trump, Laure Loomer, mengatakan Prevost pro dengan kebijakan yang bertolak belakang dengan Trump.
"Dia anti-Trump, anti-MAGA, pro-perbatasan terbuka, dan seorang Marxis sejati seperti Paus Fransiskus," tulis Loomer di X.
"Paus Leo XIV: Seorang Republikan Chicago yang terdaftar dan pejuang pro-kehidupan ATAU seorang globalis perbatasan terbuka yang dilantik untuk melawan Trump?" tulis aktivis sayap kanan Charlie Kirk.