Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung rencana pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
ADVERTISEMENT
"PBNU mendukung langkah pemerintah membubarkan ormas yang radikal dan menolak Pancasila," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj usai membuka pameran lukisan yang digelar NU Gallery di Jakarta, dilansir Antara, Senin (8/5).
Menurut dia, HTI terbukti merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan hendak mengganti Pancasila dengan khilafah. "Ormas radikal sangat berbahaya untuk masa depan Indonesia. NU mendorong kokohnya fondasi ke-Indonesiaan yang harus dijaga oleh ormas-ormas dan komunitas keagamaan dengan membangun jembatan Islam dan Pancasila," kata dia.
Said menyebut langkah selanjutnya setelah HTI dibubarkan adalah mengelola dan membina aktivis dan simpatisan HTI agar tidak menjadi liar dan tidak melakukan tindakan-tindakan radikal.
"Harus ada pencerahan dan pemahaman tentang sejarah Indonesia, kiprah ulama-ulama dalam merebut dan menjaga kemerdekaan, termasuk mengapa pendiri negara memilih konsep negara bangsa, bukan negara Islam atau negara suku," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Pemerintah Indonesia Bubarkan HTI
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Mohammad Nabil Haroen juga berpendapat senada. Menurut dia, HTI harus dibubarkan karena merusak sistem kebangsaan dengan tidak mengakui Pancasila.
"Selama ini para kiai pesantren mengoneksikan nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Ini yang harus menjadi teladan sebagai upaya menjaga Indonesia," kata Nabil yang juga pendiri NU Gallery.
Baca juga: HTI Tetap Akan Berdakwah di Kampus
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang juga hadir dalam pameran lukisan itu berharap NU dan Muhammadiyah solid untuk mengawal bangsa. "Peran kiai-kiai Nahdliyyin sangat penting untuk menjaga keindonesiaan di tengah arus radikalisme agama," kata dia.
Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto menyatakan pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk membubarkan HTI karena organisasi itu mengancam keutuhan NKRI.
ADVERTISEMENT
Menurut Wiranto pembubaran itu bukan berarti pemerintah anti terhadap ormas Islam. Namun semata-mata dalam rangka merawat dan menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.