PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret

10 Maret 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (batik hijau) berbicara saat wawancara terkait 1 Abad NU di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (batik hijau) berbicara saat wawancara terkait 1 Abad NU di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada lusa, Selasa, 12 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Penetapan tersebut berdasarkan hasil rukyatul hilal pada Minggu (10/3) petang di sejumlah tempat. Laporan dari perukyat di seluruh Indonesia tidak dapat melihat hilal.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, dalam rangka penentuan awal Ramadan 1445 H, Tim Rukyatul Hilal PBNU yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah PBNU pada Minggu, 29 Sya’ban 1445 H atau 10 Maret 2024 M, telah melakukan rukyatul hilal bil fi’li di sekitar 60 lokasi yang telah ditentukan di seluruh Indonesia dengan 38 titik yang telah melaporkan.
Pengamat mengamati hilal di menara gedung Fakultas Kedokteran Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Laporan LF PBNU di seluruh lokasi tempat dilakukannya rukyatul hilal bil fi’li itu tidak berhasil melihat hilal, sehingga umur bulan Sya’ban 1445 H adalah 30 hari atau dengan kata lain istikmal (disempurnakan).
ADVERTISEMENT
“Tim rukyat dari LF PBNU dari ke-38 titik tidak satupun yang dapat melihat hilal. Oleh karena itu, mengikuti pendapat dari al madzab arba'ah, maka mestinya besok, Senin tanggal 11 Maret 2024 belum masuk Ramahan,” kata Gus Yahya di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.
Gus Yahya mengatakan, hasil pengamatan dari tim LF PBNU ini nantinya diserahkan secara real time kepada sidang isbat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) sebagai bahan pertimbangan penetapan awal Ramadhan 1445 H.
“Dan tentunya akan menjadi pertimbangan di isbat Ramadan 1445 H. Maka, kita bisa mengharapkan bahwa keputusan isbat Ramadan akan menyatakan bahwa Ramadan dimulai atau tanggal 1 Ramadan 1445 H akan jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024,” ujar Gus Yahya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, berbicara pada konferensi pers terkait konflik Hamas-Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Atas nama PBNU, Gus Yahya menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa mulai Selasa kepada seluruh warga NU dan umat Islam.
ADVERTISEMENT
“Mengajak seluruh umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh lahir batin dalam memasuki Ramadan, insyaallah memulai puasa hari Selasa 12 Maret 2024 yang akan datang,” tutur Gus Yahya.
Warga ikut melakukan pengamatan bulan baru (hilal) dengan menggunakan teleskop di gedung observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Kementerian Agama di Aceh Besar, Aceh, Kamis (20/4/2023). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
Keputusan ini diperoleh dengan metode yang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan di dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung dan juga dengan memperhatikan kesepakatan di antara negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Data perhitungan ilmu falak LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk, tepatnya +0 derajat 25 menit 47 detik dan lama hilal 5 menit 13 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
ADVERTISEMENT
Konjungsi atau ijtimak terjadi pada Ahad Legi 10 Maret 2024 pukul 16:00:50 WIB. Sementara letak matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 07 menit 23 menit selatan titik barat.
Kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.
Berdasarkan hisab yang sama, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, yakni sebesar -0 derajat 30 menit dengan elongasi 2 derajat 16 menit dan lama hilal di atas ufuk 0 menit 0 detik.
Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh, dengan tinggi 0 derajat 26 menit, elongasi 2 derajat 42 menit, dan lama hilal di atas ufuk 4 menit 21 detik.
ADVERTISEMENT
Meskipun hilal sudah di atas ufuk, tetapi hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah (kemungkinan hilal bisa dilihat/visibilitas). Karenanya, hilal pada 29 Sya’ban 1445 tidak dapat terlihat. Kriteria imkanur rukyah terbaru yang disepakati adalah tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.