PDIP Ingatkan Jokowi Pentingnya Rekrut Menteri dari ASN

18 Oktober 2019 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkap seluruh menteri di kabinetnya akan terdiri dari kalangan profesional hingga partai politik. PDIP pun mengingatkan Jokowi agar merekrut menteri dari kalangan ASN.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menteri yang berasal dari jalur ASN memiliki peran yang sangat penting dalam membangun stabilitas dan sistem kepemimpinan di pemerintahan.
“Ketika Ibu Megawati menjadi Presiden, ada beberapa pos strategis kementerian yang diambil dari ASN. ASN yang berproses dari bawah, telah teruji kepemimpinan dan integritasnya, layak untuk masuk dalam jabatan kabinet Jokowi. Mereka sosok yang sangat memahami hal ikhwal kementeriannya,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/10).
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurut Hasto, sosok menteri harus dipilih berdasarkan sikap kepemimpinan, profesionalitas, hingga keteladanan. Untuk mencapai hal ini, kata Hasto, sistem rekrutmen menteri bisa melalui jalur ASN, partai politik, hingga kepala daerah.
“PDIP berpendapat sosok menteri merupakan bauran sempurna antara kepemimpinan negarawan, profesionalitas, kemampuan teknokratik, dan keteladanan pemimpin. Guna mendapatkan menteri yang hebat dan berkualitas, maka ada lima pintu rekrutmen calon menteri: partai politik, profesional-fungsional, pemimpin daerah, aparatur sipil negara, dan tokoh masyarakat,” jelasnya.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin di gedung KPU, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Hasto menegaskan tantangan pemerintahan Jokowi - Ma’ruf ke depan tidak ringan dan memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyat, bangsa, dan negara. Mulai dari meningkatkan kesejahteraan rakyat, kemajuan bangsa di seluruh aspek kehidupan, hingga mencegah paham radikalisme.
ADVERTISEMENT
“Aksi perlawanan terhadap ideologi dan keamanan negara sebagaimana terjadi dengan penusukan Pak Wiranto adalah contoh beratnya tantangan menghadapi radikalisme. Hal tersebut harus disikapi dengan tegas, berani, dan menyeluruh,” pungkasnya.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Hingga saat ini, Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif masih enggan membeberkan siapa saja yang akan membantunya dalam menjalankan pemerintahan 5 tahun mendatang. Namun, ia mengatakan, susunan menterinya akan lebih banyak diisi wajah baru.
Tebak-tebak nama siapa yang akan mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf pun terus bermunculan. Muncul isu liar terkait sejumlah nama calon menteri Jokowi, mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga putri pengusaha Chairul Tanjung, Putri Tanjung.