Pelaku Pemukulan Warga Asia di New York Didakwa Kejahatan Kebencian

5 April 2022 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
Pejabat jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, mengatakan pada Senin (4/4) seorang pria yang menyerang tujuh wanita Asia dengan kejam di New York selama tiga jam pada bulan Februari lalu, telah didakwa dengan kejahatan kebencian.
ADVERTISEMENT
Bragg mengatakan, pada 27 Februari lalu, antara pukul 18:00 dan 21:00 waktu setempat, pria berusia 28 tahun Steven Zajonc menyerang dan memukuli para wanita di bagian timur dan tengah pulau Manhattan.
"Zajonc secara selektif menyergap tujuh wanita Asia dalam serangan terpisah, beberapa di antaranya dia pukul dari belakang, tanpa alasan lain selain ras mereka," kata Bragg.
Kejaksaan distrik Manhattan melaporkan tersangka memukul para korban di wajah dengan kepalan tangan atau sikunya. Salah satu korban juga didorong ke tanah. Setelah melakukan serangan, tersangka melarikan diri dari tempat kejadian.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Shutter Stock
"Serangan terhadap tujuh wanita New York ini, masing-masing didorong oleh kebencian anti-Asia, merupakan pengingat serius dari ketakutan yang dapat dibuktikan, yang dihadapi komunitas Asia-Amerika," kata Bragg, orang Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan jaksa di wilayah Manhattan.
ADVERTISEMENT
Semua korban menderita luka di wajah, dan satu dirawat di rumah sakit karena gegar otak.
Polisi New York dapat mengidentifikasi Zajonc melalui rekaman kamera keamanan dan kesaksian dari karyawan Perpustakaan Umum New York yang merupakan salah satu tempat serangan itu terjadi.
Jaksa menambahkan, tersangka telah berhasil ditangkap pada 2 Maret. Dia didakwa dengan "serangan tingkat ketiga sebagai kejahatan rasial" dan "pelecehan parah pada tingkat kedua."
Dikutip dari AFP, Bragg mengatakan saat ini kantornya tengah menyelidiki 27 kasus kejahatan kebencian anti-Asia.
Pada bulan Februari lalu, Bragg mengungkapkan jumlah investigasi kejahatan terhadap orang-orang asal Asia sedikitnya ada 33 kasus. Jumlah kasus itu merupakan yang tertinggi sejak tahun 2010, ketika unit khusus dibentuk di Manhattan.
ADVERTISEMENT
Serangan bermotif rasial terhadap orang-orang Asia telah meningkat di Amerika Serikat sejak tahun 2020 dan dimulainya pandemi COVID-19.
Beberapa kelompok menyalahkan retorika mantan presiden Donald Trump, yang berbicara di depan umum tentang "virus China".
Dengan latar belakang meningkatnya kejahatan di New York sejak tahun 2020, pihak berwenang menyatakan para penyerang tersebut memiliki gangguan kejiwaan.
Pada bulan Januari lalu, seorang wanita Asia meninggal setelah didorong ke rel kereta bawah tanah ketika kereta api sedang memasuki stasiun. Pelaku merupakan seorang pria yang disebut memiliki masalah kesehatan mental.
Penulis: Sekar Ayu.