Pelaku Teror London Dikenal Ramah dan Sopan oleh Tetangga

24 Maret 2017 10:14 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korban serangan teror di London dievakuasi. (Foto: Stefan Rousseau/PA via AP)
Para tetangga Khalid Masood terkejut bukan main saat mengetahui pria 52 tahun itu adalah pelaku teror di London yang menewaskan tiga orang. Pasalnya, Masood dikenal sangat ramah dan sopan.
ADVERTISEMENT
"Dia adalah pria yang baik. Saya sering melihat dia di luar mengurus tanaman. Dia punya istri, seorang wanita Asia, dan seorang anak kecil," kata Iwona Romen, bekas tetangga Masood saat pria itu tinggal di Winson Green, Birmingham, seperti dikutip AFP, Kamis (23/3).
Bekas tetangganya yang lain, Ciaran Mollow, mengatakan Masood seperti pria kebanyakan. Mollow menyebut Masood adalah seorang yang cakap berbicara.
"Dia cukup ramah, sopan saat berinteraksi. Mengejutkan melihat apa yang dia lakukan, terutama karena dia tinggal di seberang jalan," ujar Mollow.
Baca juga:
Rumah Khalid Masood di Birmingham (Foto: AP Photo)
Menurut tetangganya, Masood terobsesi pada olahraga binaraga. Dia selalu terlihat mengenakan pakaian gym, celana lari, terkadang memakai pakaian Muslim.
"Dia terlihat seperti pria yang cinta keluarga, baik dan tenang, selalu tersenyum," ujar tetangganya yang lain.
ADVERTISEMENT
Desember lalu, menurut tetangganya, Masood dan keluarganya pindah dari Birmingham tanpa mengucapkan pamit. Mereka diketahui pindah ke sebuah apartemen di Edgbaston.
Penjahat kambuhan
Masood lahir dengan nama Adrian Elms di Darford, Kent. Walau kehidupan terakhirnya baik-baik saja, namun pria ini memiliki riwayat kejahatan yang panjang. Dia dikenal polisi sebagai seorang pejahat kambuhan yang beberapa kali keluar masuk penjara.
Di antara kejahatannya adalah penyerangan, kepemilikan senjata dan pelanggaran ketertiban publik. Dia pertama kali melakukan kejahatan pada 1983 dan terakhir pada 2003. Dalam salah satu kasus, Masood menikam seseorang di wajahnya, membuat korban harus melakukan operasi bedah kosmetik.
ADVERTISEMENT
Dia masuk Islam di dalam penjara dan mengganti namanya. Polisi menduga, dia teradikalisasi oleh seorang tersangka teror saat berada di penjara.
Garis polisi di sekitar Gedung Parlemen Inggris. (Foto: REUTERS/Stefan Wermuth)
Masood sendiri tidak pernah terlibat dalam rencana serangan teror, namun dia pernah dipantau badan intel Inggris karena berhubungan dengan seorang tersangka teroris.
Dia disebut telah merencanakan serangan di London sejak jauh hari. Semalam sebelum kejadian, Masood menyewa hotel di Brighton, pinggiran London. Dia menyewa mobil untuk dipakai dalam kejahatan itu. Sedikitnya 40 orang terluka dalam peristiwa ini.
Delapan orang ditahan dalam penyelidikan polisi. ISIS belakangan mengklaim berada di balik serangan dan Masood adalah "tentara mereka".
Serangan lone wolf biasa terjadi belakangan ini oleh para simpatisan ISIS di Eropa, salah satunya di Prancis dan Jerman.
ADVERTISEMENT
Namun kasus Masood unik. Karena biasanya lone wolf adalah para pemuda yang baru teradikalisasi, sedangkan Masood telah berusia paruh baya, 52 tahun.