Pemerintah Kembangkan Bandara Internasional di Belitung

7 Juni 2017 13:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bandara Hanandjoeddin Belitung (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Hanandjoeddin Belitung (Foto: Antara)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Belitung, Provinsi Bangka Belitung, baru saja memperoleh komitmen investasi untuk pembangunan infrastruktur senilai Rp 14,14 triliun.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung akses wisatawan, pemerintah akan mengembangkan Bandara Hanandjoeddin di Belitung menjadi bandara internasional dengan kapasitas mencapai 3 juta penumpang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara Hanandjoeddin yang memiliki luas 25.000 m2 tersebut akan dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II (AP II).
"Sekarang kapasitasnya 13 penerbangan. Kira-kira satu tahun itu 800 ribu. Targetnya mestinya 3 juta (penumpang)," kata Budi di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan saat ini perusahaan sudah menyiapkan modal Rp 300 miliar untuk pengembangan bandara tersebut. Prioritas utama yang akan dikembangkan adalah perluasan terminal domestik dan internasional.
ADVERTISEMENT
Tanjung Kelayang (Foto: Nur Rahim Bima via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Tanjung Kelayang (Foto: Nur Rahim Bima via Flickr)
"Kemudian perluasan di apron. Jenis pesawatnya nanti beragam, termasuk yang berbadan lebar. Kemudian juga taxi way," kata Awaluddin. Menurut dia bandara ditargetkan rampung pada tahun depan seiring target dari pembangunan infrastruktur yang kebanyakan di 2018.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur di Kawasan Tanjung Kelayang seluas 324,4 hektare tersebut antara lain adalah pembangunan jalan akses Tanjung Tinggi-Bandara Hanandjoeddin dan Pelabuhan untuk kapal mewah (yacht).
Selain itu juga akan dibangun gardu Induk Tanjung Tinggi (2x30 MVA) dan transmisi 70 kV, jaringan distribusi air yakni Bendungan Gunung Tajam (kapasitas 400 liter/detik), dan pengolahan sampah dan limbah Gunung Sadai seluas 8 hektare.
ADVERTISEMENT