Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan persatuan untuk penutupan divisi Brexit yang telah memecah belah Inggris. Hal ini menyusul kemenangannya dalam pemilu untuk merealisasikan Brexit -- keluarnya Inggris dari Uni Eropa -- pada 31 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Sejak referendum pada 2016, Brexit telah membelah penduduk Inggris. Termasuk pihak yang tidak mendukung rencana Inggris keluar dari UE. Ia ingin perpecahan ini agar 'disembuhkan'.
"Saya terus terang mendesak semua orang di kedua belah pihak, dari apa yang (terjadi) setelah 3,5 tahun, argumen yang membosankan, saya mendesak semua orang untuk mengakhiri perdebatan dan pemulihan (keadaan) dimulai," kata Johnson di 10 Downing Street, dilansir Reuters, Sabtu (14/12).
"Terus terang, tentang pemilu, negara ini pantas beristirahat dari perselisihan. Istirahat dari politik dan istirahat membahas Brexit," lanjutnya.
Dengan hasil kemenangan Partai Konservatif yang dipimpinnya, Boris Johnson kini fokus dalam meratifikasi kesepakatan Brexit yang ia buat dengan UE. Sehingga, Inggris bisa keluar dari UE pada 31 Januari 2020, dan memecahkan kebuntuan politik negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita akan bersatu dan naik level. Menyatukan seluruh Kerajaan Inggris yang luar biasa ini. Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara bersama, membawa kita maju dan memberikan peluang di seluruh negara," ungkap Johnson.
Ia juga berjanji akan mendengarkan warganya yang masih menentang Brexit, dan menjadikan pemerintahan yang inklusif.