Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pemuda Muhammadiyah Kembalikan Rp 2 M ke Kemenpora karena Harga Diri
24 November 2018 1:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pemuda Muhammadiyah angkat bicara terkait pengembalian uang sebesar Rp 2 miliar ke Kemenpora RI pada Jumat (23/11). Pengembalian uang dilakukan bukan terkait dugaan penyimpangan anggaran dalam kegiatan Kemah Apel Pemuda Islam di Prambanan 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani menyebut langkah itu diambil sebagai bentuk harga diri dari Pemuda Muhammadiyah.
"Kami kembalian bukan karena salah. Karena ini menyangkut harga diri. Kami bukan takabur, tali Muhammadiyah sangat mandiri mulai dari usaha, pendidikan hingga rumah sakit. Buat kami, ini soal harga diri," tegas Fanani di Polda Metro Jaya usai menjalani pemeriksaan, Jumat (24/11).
Menambahkan Fanani, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pengembalian uang itu merupakan inisiasi dari Fanani dan rekan-rekannya yang terlibat dalam pengurusan kegiatan kemah apel pemuda Islam.
"Jadi saya kaget saat ada panggilan dari polisi soal penyidikan acara itu. Saya minta untuk cek dokumen kontrak acara dari Kemenpora dan teman-teman baru sadar, kontrak semua dilanggar Kemenpora. Jadi acara yang di Prambanan itu tidak ada di kontrak kami, yang kami ajukan itu pengajian akbar namanya," kata Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
ADVERTISEMENT
"Berangkat dari sana, berarti proposal yang kita ajukan tidak dilaksanakan karena tidak pernah terealisasi. Jadi di kontrak itu ada Pasal 9 kalau tidak terealisasi tidak terlaksana, pihak kedua harus mengembalikan dana. Oleh sebab itu Fanani dan kawan-kawan usulkan mengembalikan tadi dalam bentuk cek Rp 2 miliar," lanjutnya.
Terkait acara, Dahnil menjelaskan saat itu pihaknya diminta oleh Kemenpora untuk mengusulkan acara bersama organisasi kepemudaan Islam lain untuk meredam suasana yang tidak kondusif. Pemuda Muhammadiyah awalnya mengusulkan kegiatan pengajian bersama di beberapa kota bersama dengan GP Ansor.
"Fanani yang ditujuk menjadi person incharge untuk berkoordinasi dengan Kemenpora dan GP Ansor mengajukan kegiatan pengajian akbar. Kemudian dari proposal itu Pemuda Muhammadiyah difasilitasi untuk mobilisasi massa sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan GP Ansor Rp 3 miliar plus 500 juta," ujar Dahnil.
ADVERTISEMENT
Namun proposal yang diajukan oleh Pemuda Muhamamdiyah soal pengajian akbar itu batal dilaksanakan. Sebab, Menpora Imam Narhawi meminta agar acara itu dibuat menjadi lebih simbolik dan terpusat dalam satu kegiatan. Akhirnya acara itu menjadi Kemah Pemuda Islam yang dilaksanakan di Prambanan.