Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pendiri Hanura yang berada di pihak Oesman Sapta Odang (OSO) meradang dengan pernyataan kubu Wiranto yang menyebut Munas abal-abal. Mereka mengancam akan membawa masalah itu ke jalur hukum.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya sebagai pendiri maupun sebagai kader Hanura, saya ingin supaya pernyataannya ini bisa diproses secara hukum," kata salah satu pendiri Hanura pro OSO, Hasanuddin Nasution, Senin (23/12)
Hasanuddin meminta Wiranto tidak berbicara sembarangan terkait Hanura. Apalagi, kata mantan Advokat Peradi itu, Wiranto kini menjabat Ketua Wantimpres.
"Jangan kemudian orang yang mempunyai kedudukan di negara ini lalu kemudian ngomong sembarangan, enggak boleh itu. Apalagi ini menyangkut badan hukum yang namanya partai politik. Karena bagaimana pun juga partai ini hidup, partai ini ada di seluruh Indonesia, partai ini ada kadernya, ada penerusnya ada pengurusnya dan ada pendirinya," sebutnya.
Terkait langkah hukum, Hasanuddin mengaku pihaknya masih akan menyusun strategi. Pihaknya juga tengah mempelajari seluruh pernyataan Wiranto dan kubunya.
ADVERTISEMENT
"Mengenai apa juga hukum apa juga dan menurut saya kalau itu benar-benar tidak benar, maka pantas banget kalau kami melakukan itu (langkah hukum). Karena tadi saya bilang, kami darahnya di sini bergulirnya, bukan di partai yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers bertajuk 'Penyelamatan Partai Hanura ', Wiranto bersama Dewan Penasehat Hanura Subagyo HS dan Dewan Kehormatan Hanura Chairuddin Ismail mengkritisi kepemimpinan OSO.
Mereka menagih janji OSO yang tertuang dalam pakta integritas yang menyatakan akan mundur jika tidak mematuhi pakta integritas itu. Kubu Wiranto juga menyebut Munas di Hotel Sultan abal-abal dan mengancam akan menggelar Munaslub.
Salah satu pendiri Hanura , Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail, menyebut Munas yang digelar OSO abal-abal. Sebab, tak ada agenda pertanggungjawaban Ketum kepada pengurus DPD Hanura saat Munas diselenggarakan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang Munas ini, bagi saya itu bukan Munas itu adalah kenduri nasional. Masalah anggaran dasar itu semua tidak dipenuhi. Kebetulan tadi malam saya di situ monitor. Ada beberapa orang, yang banyak omong itu sebenarnya orang baru yang tidak mengerti Partai," kata Chairuddin di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).