Penerbit Buku 'Ganjar Tak Pernah Salat' Diminta Tanggung Jawab, Dianggap Politis

9 Februari 2021 17:36 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar soal mata pelajaran Agama yang mencatut nama Ganjar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar soal mata pelajaran Agama yang mencatut nama Ganjar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Soal di buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 3 SD terbitan Tiga Serangkai menuai polemik. Musababnya, di buku itu ada soal tentang 'Ganjar Tak Salat'. Publik mengasosiasikan nama Ganjar di buku itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keberadaan soal itu diduga ada muatan politik praktis. Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto meminta penerbit Tiga Serangkai harus bertanggung jawab. Karena ada potensi keresahan di dalam masyarakat akibat beredarnya konten tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ini berbahaya. Saya mencium ada nuansa politik praktis dalam materi buku. Mengarah pada doktrin politik kepada peserta didik. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut nama Ganjar Pranowo, tetapi soal seperti ini berpotensi menggiring tafsir kepada siswa bahwa nama Ganjar identik dengan Gubernur Jawa Tengah” ujar Bambang, Selasa (9/2). Bambang bahkan meminta polisi berperan aktif dengan memanggil pihak Tiga Serangkai untuk klarifikasi.
“Supaya jelas dan diketahui apa maksud dari konten soal yang menyebut nama “Ganjar” itu”," kata dia.
Ketua Umum Seknas Jokowi Jawa Tengah, Bambang Mugiarto. Foto: Dok. Istimewa
"Ini masalah serius. Karena soal-soal seperti ini membahayakan pikiran anak didik. Ini berarti, sama dengan membahayakan nasib negara”.
Bambang mengatakan seharusnya penerbit Tiga Serangkai belajar dari kasus sebelumnya. Menurut Bambang, Tiga Serangkai pernah juga diprotes keras oleh KPAI karena buku berbau masturbasi.
ADVERTISEMENT
Bambang juga meminta, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk segera merespon kasus ini. Menurut dia, penerbit sebagai anggota terikat untuk menangani keluhan dari konsumen baik secara tertulis maupun lisan.
“Setahu saya ada kode etik yang mengikat bagi Penerbit. Sebagai anggota IKAPI, penerbit harus menghargai dan peduli terhadap kepentingan lingkungan dan sosial masyarakat”.
General Manager Tiga Serangkai Admuawan angkat bicara terkait viralnya soal pelajaran di buku untuk sekolah dasar yang menyebut 'Pak Ganjar Tak Pernah Salat" tersebut. Buku pelajaran itu untuk siswa kelas 3 SD terbitan Tiga Serangkai tahun 2019.
Admuawan mengatakan 'Pak Ganjar' di dalam buku itu bukanlah mengacu ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia menyebut tak bermaksud mendiskreditkan Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
"Ya benar, ada soal itu dimuat di buku yang dicetak Tiga Serangkai. Kami tidak ada bermaksud menjelekkan Pak Ganjar Pranowo," ujar Admuawan di kantornya, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2).
Menurut dia, soal tersebut pertama kali ditulis pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 3 SD terbitan tahun 2009. Pada saat penerbitan buku tersebut, nama Ganjar tidak dikenal seperti sekarang.
"Jadi seperti itu kejadian sebenarnya. Pak Ganjar Pranowo belum menjadi public figure seperti sekarang. Kami tidak ada ada niat menyudutkan (Ganjar)," terang dia.
Usai cetakan edisi pertama, lanjut dia, dari pihak perusahaan mencetak ulang pada 2020 dengan kondisi tanpa adanya revisi karena tidak adanya perubahan kurikulum yang signifikan pada waktu itu.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.