Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Partai Golkar telah memilih calon petahana Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum periode 2019-2024. Setelah memilih Airlangga, kemungkinan nama-nama yang akan mengisi struktur kepengurusan DPP Golkar yang baru akan diumumkan setelah musyawarah nasional (Munas).
ADVERTISEMENT
"Mungkin ya, intinya (ketua, sekjen, dan bendahara) saja kali. Tapi yang lengkap, itu makan waktu lah," kata Ketua Penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas) Golkar Melchias Marcus Mekeng di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/12).
Namun, menurut Mekeng, keputusan tersebut tergantung dari kesepakatan peserta Munas. Sebab, aktivitas partai di DPP harus tetap berjalan dan membutuhkan pengurus inti seperti sekjen dan bendahara.
"Karena kalau ketum saja, tidak ada sekjen, kan partai ini berjalan terus. Dia (sekjen) harus tandatangan, kan kalau tidak ada sekjen (tidak bisa). Mungkin yang inti-inti itu akan disampaikan," ungkapnya.
Meski demikian, menurut Mekeng, tak masalah jika pengurus inti tersebut baru diputuskan satu atau dua bulan lagi. Bahkan, ia menyebut, ada kader Golkar yang meminta agar ada pengurus pergantian antar waktu (PAW).
ADVERTISEMENT
"Atau buat surat. Masa ditahan-tahan," cetusnya.
Lebih lanjut, legislator dapil NTT itu menjelaskan, seluruh kepengurusan akan disusun oleh Airlangga sebagai ketua umum. Meski, tak menutup kemungkinan, akan ada tim formatur yang bertugas menyusun nama-nama calon pengurus DPP Golkar .
"Nanti masih ada dialog, bisa ada formatur, bisa juga formatur tunggal. Menyerahkan kepada dia (Airlangga) untuk membentuk kabinet," tandasnya.