Perang Hamas-Israel: Tank Dibom, Ribuan Roket Ditembakkan, Korban Berjatuhan

7 Oktober 2023 20:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina menguasai tank Israel setelah melintasi pagar perbatasan dengan Israel dari Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Minggu (7/10/2023). Foto: Said Khatib/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina menguasai tank Israel setelah melintasi pagar perbatasan dengan Israel dari Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Minggu (7/10/2023). Foto: Said Khatib/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hamas berperang dengan Israel. Kontak senjata diawali serangan ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza. Setelahnya, pasukan dari darat, laut, dan udara, merangsek masuk ke wilayah Israel.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan "kita sedang berperang" dan bersumpah akan melakukan pembalasan setelah memerintahkan mobilisasi besar-besaran pasukan.
Serangan Hamas ini setidaknya menyebabkan 22 orang di Israel tewas, dan ratusan lainnya terluka.
Dikutip dari AFP, Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan para pejuangnya telah menangkap tiga pria berpakaian sipil dan digambarkan sebagai tentara musuh.
“Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel). Waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.
“Kami mengumumkan 'Operation Al-Aqsa Flood' dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket," sambungnya.
Roket ditembakkan oleh Kelompok Militan Palestina Hamas ke Israel, di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Tentara Israel mengatakan pasukannya memerangi militan Palestina di beberapa lokasi dekat Jalur Gaza. Juru bicara Angkatan Darat Israel Richard Hecht mengatakan para militan melakukan serangan gabungan yang dilakukan melalui paralayang (udara), melalui laut dan melalui darat.
ADVERTISEMENT
Serangan Udara ke Gaza
Militer Israel juga memulai serangan ke wilayah Gaza. Mayor Jenderal Israel Ghasan Alyan memperingatkan Hamas telah membuka 'gerbang neraka' dan akan membayar atas perbuatannya.
Militer Israel memulai serangan udara di Gaza, setelah roket mulai mengalir melintasi langit dari dalam wilayah tersebut mulai pukul 6:30 pagi waktu setempat.
Militer mengatakan puluhan jet tempurnya menyerang sejumlah sasaran milik Hamas di Jalur Gaza.
Jurnalis AFP melihat warga Palestina bersenjata berkumpul di sekitar tank Israel, yang sebagian terbakar, setelah mereka melintasi pagar perbatasan dari Khan Yunis di Gaza. Dalam video viral di media sosial, tank itu terbakar akibat bom yang dilemparkan via udara.
Warga Palestina menguasai tank Israel setelah melintasi pagar perbatasan dengan Israel dari Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Minggu (7/10/2023). Foto: Said Khatib/AFP
Kemudian, warga Palestina juga terpantau kembali ke Kota Gaza dengan mengendarai Humvee Israel yang mereka rebut. Serangan rudal dari Gaza terus terjadi, tetapi sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
ADVERTISEMENT
Ratusan Warga Gaza Mengungsi
Ratusan warga meninggalkan rumah mereka di Gaza untuk menjauh dari perbatasan dengan Israel, sebagian besar di wilayah timur laut. Pria, wanita dan anak-anak membawa selimut dan makanan.
Sementara di pusat komersial Israel di Tel Aviv, warga terlihat menaiki bus untuk mencari tempat aman. Di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel, beberapa warga Palestina bersorak dan membunyikan klakson mobil ketika sirene berbunyi.
Layanan medis darurat Magen David Adom Israel mengatakan bahwa, pada sore hari, timnya “telah mengumumkan 22 korban tewas” akibat serangan Hamas, sementara ratusan lainnya terluka.
Hamas Ajak Bergabung dalam Pertempuran
Seorang pria berlari di jalan saat api berkobar setelah roket diluncurkan dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel, Sabtu (7/10/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Hamas menyerukan kepada pejuang perlawanan di Tepi Barat, serta negara-negara Arab dan Islam, untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.
ADVERTISEMENT
Seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran mengatakan dia bangga dengan tindakan Hamas.
Kelompok militan Lebanon Hizbullah, yang berperang melawan Israel pada tahun 2006, memuji aksi tersebut.
Pertempuran di Gaza meletus ketika Washington berupaya memediasi kesepakatan penting yang akan membuat Israel dan Arab Saudi membangun hubungan diplomatik.
Negara-negara Barat dengan tegas mengecam serangan Palestina terhadap Israel.
Sebelum kekerasan pada hari Sabtu, setidaknya 247 warga Palestina, 32 warga Israel dan dua warga asing telah tewas dalam konflik kedua negara dalam beberapa waktu terkahir. Sebagian besar korban jiwa terjadi di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967.