Perceraian Akibat Judol juga Muncul di Sleman: Usia 20-an, Jarang Nafkahi Istri

14 Juni 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengadilan Agama Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengadilan Agama Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena judi online jadi penyebab perceraian juga terjadi di Kabupaten Sleman, DIY. Istri menggugat suami dengan alasan kecanduan judi online.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Humas Pengadilan Agama Sleman, Tukimin.
"Ada, cuma kami nggak tahu statistiknya (jumlah total). Prinsipnya ada," kata Tukimin saat ditemui kumparan di kantornya, Jumat (14/6).
Tukimin yang juga hakim mengatakan, dirinya setidaknya menangani tiga sampai empat kasus perceraian yang disebabkan judi online pada 2024 ini.
"Ada beberapa majelis, saya sendiri kalau tiga sampai empat (kasus) tahun ini ada ya kira-kira terkait tuduhan istri ke suami judi online," jelasnya.
"Mestinya (hakim lain) ada (tangani kasus perceraian akibat judi online)," katanya.
Humas Pengadilan Agama Sleman, Tukimin. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dia menjelaskan, alasan perceraian terbanyak adalah karena nafkah. Dan salah satu penyebab nafkah berkurang adalah judi online.
"Nafkah berkurang akhirnya ketemu di sana (judi online). Judi menyebabkan bertengkar, kemudian nafkah berkurang. Bertengkarnya itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Istrinya bilang nafkahnya jarang," tuturnya.
Suami Tak Mengakui
Ilustrasi cerai atau perceraian. Foto: Shutterstock
Para suami yang digugat istri karena judi online ini biasanya tak mengakui kalau mereka kecanduan judi online. Saat di persidangan, mereka beralasan judi online dilakukan jauh-jauh hari.
"Biasanya tak mengakui atau itu sudah lama sekarang sudah tidak. Gitu," katanya.
Lanjutnya, istri yang menggugat cerai suami karena judi online ini biasanya suami sudah tahap maniak judi online.
"Sudah semacam maniak. Biasanya kalau satu kali dua kali istri tak seberapa. Tapi kalau sudah menggerogoti harta istri akan berteriak," katanya.
"(Tapi) kita nggak menelusuri (utang karena judi online). Cuma mereka nulisnya itu aja, nafkah kurang suka main judi," katanya.
Ia mengatakan, para pasangan ini kebanyakan masih berusia 20-an hingga 30 tahun.
ADVERTISEMENT
"Muda. Kalau yang tua kelihatannya nggak (karena judi online). Judi slot kan pakai IT. Usia 20-an sampai 30 tahun," katanya.
Otomatis, usia pernikahan mereka pun masih muda. Tukimin menjelaskan usia pernikahan di bawah lima tahun memang kerap goyang.
"Kalau di atas 15 tahun alasannya jarang judi online seperti itu," katanya.