Personel TNI dan Brimob yang Bentrok di Maluku Berdamai dan Berpelukan

21 Desember 2019 18:06 WIB
comment
31
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oknum TNI dan Brimob yang bentrok di Maluku akui kesalahan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Oknum TNI dan Brimob yang bentrok di Maluku akui kesalahan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa angkat bicara terkait kericuhan di Saumlaki, Maluku. Ia bersama Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq, langsung menggelar pertemuan di Saumlaki.
ADVERTISEMENT
Royke Lumowa mengatakan, TNI dan Polri mengumpulkan oknum yang terlibat kericuhan pada Jumat (20/12) malam. Dari hasil pertemuan, kedua pihak mengakui kesalahan. Kedua pihak kemudian berdamai dan saling berpelukan.
“Kami sudah lakukan proses perdamaian. Masing-masing mengakui kesalahannya,” kata Rokye kepada kumparan, Sabtu (21/12).
Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa dan Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq tiba di Saumlaki, Maluku. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Royke, suasana Kota Saumlaki, Maluku, sudah kondusif. Bahkan, kedua pihak merayakan pertemuan dengan tarian adat setempat.
“Ditutup dengan joget dan goyang Kaka Endah bersama,” ujar Royke.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antar personel keamanan terjadi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Jumat (20/12) malam. Bentrokan itu melibatkan oknum anggota TNI 734/SNS Saumlaki dengan Brimob Kompi 3 Yon C Maluku. Insiden ini diduga berawal dari kesalahpahaman.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Roem Ohirat, mengatakan kejadian bermula saat anggota Brimob bernama Bharatu Marselinus Laikier berpatroli rutin di Jalan Satos. Saat itu ada seorang pengendara motor melawan arus, lalu ditegur anggota Brimob.
ADVERTISEMENT
“Pengendara roda melawan arus dan tidak menggunakan helm sehingga ditegur oleh unit patroli Kompi 3 Yon C Pelopor Brimob Polda Maluku, Bharatu Marselinus Laikier, sehingga terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut,” kata Roem kepada kumparan, Sabtu (21/12).