Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pesan Tokoh Masyarakat NTT, Maluku & Papua soal Babarsari: Jangan Sweeping
6 Juli 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kasus kericuhan di Jalan Babarsari , Sleman, DIY, dalam dua hari terakhir menuai sorotan. Kasus yang pecah pada Senin (4/7) itu melibatkan tiga kelompok masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah kelompok masyarakat Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Untuk menyelesaikan kasus itu, Kapolda DIY Irjen Asep Suhendar telah bertemu dengan para tokoh masyarakat atau sesepuh masyarakat dari Maluku, NTT dan Papua pada Rabu (6/7).
Adapun tokoh masyarakat Indonesia Timur yang itu hadir antara lain Drs. John S Keban (NTT), Daniel Damaledo, SE, MA (NTT), Hillarius Ngaji Merro, SH (NTT), Dr. Jacky Latupeirissa MA, (Maluku), Kristovel, SE (Maluku), Pendeta Beny Dimara (Papua)m dan Renaldy (Papua).
Jacky Latupeirissa, tokoh masyarakat Maluku di Yogyakarta, mengatakan kepada adik-adiknya yang ada di Kota Pelajar untuk menahan diri.
"Saya atas nama Jecky, warga Maluku yang ada di Yogyakarta, menekankan kepada basaudara-basaudara Maluku, adik-adik Maluku, pada hari ini, kita sudah bertemu Pak Kapolda sehingga segala permasalah sudah selesai dan Yogyakarta adalah kota pendidikan, kota budaya, dan tetap istimewa," kata Jacky.
ADVERTISEMENT
John S Keban, sesepuh masyarakat NTT di Yogyakarta, berpesan kepada diaspora NTT yang ada di Kota Gudeg.
"Bahwa seluruh warga NTT, pertama menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kapolda DIY, karena hari ini beliau telah menyiapkan waktu bertemu dengan seluruh perwakilan sesepuh dari tiga provinsi, Papua, Maluku, dan NTT di Polda DIY," kata John.
"Tugas dan tanggung jawab sesepuh adalah menciptakan kedamaian, membangun persaudaraan, di antara sesama kami dari kawasan timur Indonesia yang menyatu dan berbaur dengan seluruh diaspora, seluruh masyarakat Indonesia yang ada. Sedangkan masalah ranah hukum itu menjadi tugas dan kewenangan aparat penegak hukum," lanjut John.
John juga mengatakan, Kapolda DIY telah menjamin seluruh keamanan warga NTT, Papua dan Maluku usai kericuhan di Babarsari itu.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kembali ke masing-masing, tidak ada yang sweeping, jangan percaya seluruh berita hoaks dari medsos yang menimbulkan keresahan yang ini kita tidak inginkan bersama. Hindari provokasi medsos menimbulkan keresahan membuat saudara tidak tenang," kata John.
"Ini yang menjadi penting sehingga tidak ada lagi isu-isu sweeping, Bapak Kapolda menjamin. Yang melakukan ini (sweeping) langsung tindak tegas. Karena kita tidak ingin ada penyusup, ada pihak ketiga yang mencoba memainkan persoalan ini. Kami membaca ada indikasi itu. Kita percaya kepada aparat untuk mengambil langkah cepat, aspek hukum, tugas pokok menciptakan perdamaian abadi. Bersaudara semua timur bersatu dengan warga DIY, karena kami semua warga DIY," ujar John.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan masyarakat Papua di DIY, yaitu Pendeta Beny Dimara. Dia meminta pelajar dan masyarakat Papua yang ada di DIY senantiasa menjaga perdamaian dan ketenteraman.
"Dan untuk semua mahasiswa senantiasa menjaga ketenteraman, kedamaian. Kita mampu menjaga DIY ini. Kepada semua yang ada di pos tidak ada lagi ancaman, tak ada sweeping, dan kalau itu dilakukan polisi akan tindak tegas," ujar Beny.
"Untuk mencapai suasana damai di Yogya ini, kepada semua anak saya, mari kita tenang memberikan seluruh harapan kita kepada Polda DIY mereka sangat mampu menyelesaikan perkara ini," pungkasnya.